SLAWI – Bertempat di Pendopo Amangkurat Pemerintah Kabupaten Tegal, Kamis (23/11), Rapat Koodinasi Program Daerah Pemberdayaan Masyarakat (PDPM) digelar untuk membangun kesepahaman mengenai target pelaksanaan pembangunan 11.200 unit jamban keluarga sehat senilai Rp. 21,075 miliar selama satu bulan ke depan (Desember 2017). Hadir dalam acara tersebut 394 orang yang terdiri dari Camat, Kepala Desa, Kepala Puskesmas, Sanitarian seluruh Kabupaten Tegal.
Wakil Bupati Tegal, Dra. Umi Azizah, mengingatkan kepada para peserta bahwa dari Pemutakhiran Basis Data Terpadu (PBDT), Pemerintah Kabupaten Tegal masih memiliki “PR” menuntaskan 47.642 rumah tangga miskin yang belum memiliki akses jamban sehat sampai dengan akhir tahun 2019 mendatang. Dirinya juga memberikan apresiasi kepada kepala desa yang sudah mencairkan dana bantuan keuangan PDPM ini untuk segera dibelanjakan.
“Dari catatan saya per 21 November kemarin menunjukkan sudah ada 226 desa atau 80,4 persen yang sudah mencairkan dana pembangunan jamban keluarga sehat ini senilai Rp. 16,015 miliar, sementara sisanya, 55 desa belum mengajukan pencairan dengan total anggaran mengendap sebesar Rp. 5,06 miliar” katanya. Adapun data desa yang belum mengajukan tersebar di beberapa kecamatan dengan rincian Kecamatan Adiwerna ada 6 desa yang belum mencairkan, di Bumijawa 6 desa, Kedungbanteng 5 desa, Pangkah 9 desa, Slawi 4 desa, Suradadi 3 desa, Talang 9 desa, Tarub 13 desa dan Warureja 9 desa.
Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal, dr. Meliansyori, menambahkan bahwa program ini berlaku di 281 desa se Kabupaten Tegal dengan alokasi yang proporsional dengan memperhatikan jumlah penduduk miskin yang tidak memiliki jamban sesuai dengan PBDT. “Untuk mendapatkan informasi tersebut masyarakat dapat mengakses melalui Sistem Informasi Masyarakat Miskin atau SIMAS di alamat www. simas.tegalkab.go.id” katanya.
dr. Meliansyori juga menginformasikan bahwa sampai saat ini akses jamban sehat Kabupaten Tegal mencapai 77,3% urutan 26 dar 35 Kabupaten/ Kota di Provinsi Jawa Tengah. ” Mudah-mudahan diakhir tahun 2019 bisa mencapai 100%” harapnya.
Discussion about this post