Slawi – Demokrasi digital menjadi bagian penting dari pengawasan pelaksanaan kebijakan pemerintah. Hal tersebut salah satunya tampak pada penggunaan media sosial sebagai sarana ekspresi menyampaikan pendapat secara terbuka. Melalui peran influencer ataupun unggahan yang mendapat simpati warganet, media sosial bisa menjadi media yang mampu membangun opini publik, disamping mempengaruhi kebijakan pemerintah.
Hal tersebut terungkap saat Sekretaris Daerah Kabupaten Tegal Widodo Joko Mulyono menyampaikan pesannya pada acara pelantikan dan pengambilan sumpah janji 31 orang pejabat administrator Pemkab Tegal di Pendopo Amangkurat, Rabu (20/08/2021) sore.
Hal tersebut, menurutnya, tidak terlepas dari perubahan cepat teknologi informasi dan pola komunikasi di masyarakat. Disrupsi di sektor komunikasi dan informasi tersebut tidak hanya menuntut aparatur sipil negara (ASN) menjadi contoh abdi dan pelayan publik yang baik serta produktif, tapi juga sekaligus bisa mengajak dan menggerakkan masyarakat agar sejalan dan terus mendukung upaya pemerintah dalam meningkatkan kemakmuran, meningkatkan kualitas sumber daya manusia hingga menangani Covid-19.
Joko menambahkan, dalam situasi pandemi dan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat, ASN harus bekerja ekstra, terlibat aktif dalam upaya penanganan Covid 19. “Karena, ASN dituntut menjadi contoh abdi dan pelayan publik yang baik, yang produktif, sekaligus sebagai contoh untuk masyarakat.
“Untuk itu, kepada 31 pejabat yang baru saja saya lantik, saya titip pesan agar integritas dinomorsatukan. Bangun komitmen diri untuk tidak korupsi dan teruslah menjadi teladan dalam kepatuhan penerapan protokol kesehatan di lingkungan masing-masing dan masyarakat.,” tandas Joko.
Lebih lanjut Joko menitip pesan agar ASN bisa membuka media komunikasi daring seperti media sosial ataupun layanan call center sebagai wadah konsultasi ataupun pengaduan publiknya, termasuk mengonversi pelayanannya ke format digital melalui aplikasi yang diakses mudah oleh masyarakat.
“Memang, terdengar berat tugas ASN ini, karena tidak saja berkiprah di lingkungan dan jam kerja, tapi juga di kehidupan sosial masyarakat. Bahkan di tengah situasi sulit seperti saat ini, perilaku ASN, pejabat ASN selalu menjadi sorotan publik,” tandasnya.
Mengakhiri sambutannya, Joko meminta pejabat administrator agar memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada stafnya untuk meningkatkan kompetensi dan penguasaan pada teknis dasar seperti teknologi informasi, bahasa asing, hospitality, networking, dan entrepreneurship. (HR/hn)
Discussion about this post