Slawi – Pemkab Tegal salurkan 2.640 paket bantuan sosial (bansos) sembako dari corporate social responsibility (CSR) untuk warga terdampak pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM). Bantuan tersebut berasal dari sejumlah perusahaan dan asosiasi profesi yang dihimpun lewat Forum Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan (TJSLP) Kabupaten Tegal di bawah koordinasi Dinas Sosial Kabupaten Tegal.
Simbolis penyaluran bansos dilakukan Bupati Tegal Umi Azizah kepada warga terdampak PPKM di Pendopo Amangkurat, Kamis (22/07/2021) siang.
“Terima kasih saya sampaikan kepada para pelaku usaha. Bantuan ini sangat dinantikan warga untuk meringankan beban pengeluaran rumah tangganya, terutama dalam mencukupi kebutuhan pangan dan mengurangi dampak psikologis di masa PPKM,” kata Umi.
Menurutnya, dalam situasi yang serba sulit pemerintah tidak akan mampu bekerja sendiri. Harus ada filantropi atau peran dari sektor swasta yang peduli sebagai pilar penopang penyelenggaraan kesejahteraan sosial.
Di sini, Umi menitip pesan agar penyaluran bansos kepada warga terdampak ataupun kelompok marjinal bisa dikawal dan dipantau untuk menjamin ketepatan sasarannya.
Umi pun mengungkapkan jika tidak sedikit pekerja atau pelaku usaha di sektor non esensial yang terdampak pandemi dan memerlukan uluran bantuan. Ia mencontohkan diantaranya adalah pelaku usaha di sektor pariwisata dan pekerja seni. “Mereka sudah berhenti bekerja jauh sebelum PPKM darurat diberlakukan,” ujarnya.
Sedangkan kelompok marjinal yang juga perlu mendapat perhatian adalah pedagang kecil skala mikro yang menurun omset penjualannya atau bahkan terpaksa menutup usahanya, penyandang disabilitas, pekerja rumahan, pekerja yang baru dirumahkan atau mengalami pemutusan hubungan kerja.
Menanggapi itu, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Tegal Nurhayati menyampaikan siap menindaklanjuti arahan bupati membagikan bansos sembako dari CSR ini kepada pekerja terdampak PPKM sebanyak 2.135 paket.
Nurhayati mengungkapkan, pekerja yang terkategori sasaran utama bansos ini antara lain supir angkutan umum, pengemudi becak, pedagang kaki lima, pelayan toko, pekerja seni, petugas kebersihan dan juru parkir. Bansos CSR ini akan didistribusikan lewat pemerintah desa dan juga dinas pengampu terkait.
“Jadi bansos sembako CSR ini lebih menyasar pada warga terdampak yang belum mendapat bantuan sebelumnya, termasuk dari anggaran belanja tidak terduga,” ungkapnya.
Di luar itu, pihaknya juga akan menyalurkan bansos tersebut kepada keluarga yang sedang menjalani isolasi mandiri yang dialokasikan sebanyak 505 paket.
Sejumlah perusahaan yang menyalurkan bansos sembako lewat forum TJSLP Kabupaten Tegal ini antara lain BRI Cabang Slawi, PLN ULP Kabupaten Tegal, BPR BKK Jawa Tengah, Bank Tegal Gotong Royong, Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia (Perbarindo) Kabupaten Tegal, ditambah Ikatan Notaris Kabupaten Tegal. (AD/AH/hn)
Discussion about this post