BUMIJAWA – Bertempat di Lapangan Desa Guci Kecamatan Tegal, Sekda Kab. Tegal, dr. Widodo Joko Mulyono, mengukuhkan Desa Guci sebagai desa siaga bencana Minggu (5/11). Hadir dalam acara tersebut relawan Taruna Siaga Bencana (TAGANA), relawan Penanggulangan Bencana Jawa Tengah, unsur Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah, Kepala OPD di Lingkungan Pemkab Tegal, Camat Bumijawa dan jajaran Muspika Bumijawa serta masyarakat Desa Guci.
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Tegal, Drs. Nurhayati, mengatakan pihaknya mengadakan acara pengukuhan kampung siaga bencana ini sudah berkoordinasi dengan pihak Badan Penanggulangan Bencana Provinsi Jawa Tengah. Menurutnya ada beberapa titik rawan bencana di Kabupaten Tegal yang dekat dengan Gunung Slamet yaitu wilayah Kecamatan Bojong dan Bumijawa. Alasan dipilihnya Desa Guci sebagai kampung siaga bencana dikarenakan pada waktu terjadinya bencana erupsi Gunung Slamet, ada evakuasi bencana di Desa Guci.
“Perlu dibentuk sebagai embrio untuk penanggulangan bencana karena sewaktu-waktu terjadi erupsi pada gunung slamet maka limpahan lahar akan sampai ke Desa Guci” katanya. “Jadi desa ini menjadi prioritas sebagai Kampung Siap Siaga meskipun ada beberapa titik rawan bencana lain di wilayah Kabupaten Tegal” tambahnya.
Titik rawan bencana di wilayah Kabupaten Tegal tersebut antara lain Kecamatan Pangkah, Jatinegara dan Balapulang yang merupakan wilayah dengan rawan bencana alam tanah longsor serta beberapa kecamatan di wilayah pantura Kabupaten Tegal yang masuk kategori wilayah rawan bencana banjir. Nurhayati menyampaikan bahwa beberapa wilayah tersebut perlu adanya kesiapsiagaan dari masyarakat setempat untuk bisa lebih mandiri menanggulangi musibah bencana pada saat sebelum dan sesudah terjadinya bencana. Dirinya juga mengatakan bahwa di titik-titik rawan bencana tersebut akan dibentuk kampung siap siaga bencana selanjutnya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Kabupaten Tegal, dr. Widodo Joko Mulyono, M. Kes, MM, dalam sambutannya di acara pengukuhan Kampung Siaga Bencana tersebut mengatakan bahwa dirinya sangat mendukung upaya mewujudkan Desa Guci ini sebagai Kampung Siaga Bencana. “Terlebih Desa Guci ini lebih dulu dikenal sebagai destinasi wisata karena banyak memiliki spot-spot wisata menarik” ujarnya.
Widodo Joko Mulyono juga berharap pengukuhan ini tidak sebatas simbolis, harus benar-benar didukung kesadaran yang tinggi dari warga masyarakatnya bahwa mereka tinggal di daerah rawan bencana dan memiliki budaya sadar bencana. “Sikap kewaspadaan dan kesiapsiagaan dalam menghadapi ancaman inilah yang membedakan Kampung Siaga Bencana ini dengan kampung-kampung lainnya” pungkasnya.
Discussion about this post