Slawi – Keberangkatan 840 orang santri dan wali santri Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadiin Lirboyo, Kediri, Jawa Timur dilepas langsung oleh Wakil Bupati Tegal Sabilillah Ardie pada Senin (24/05/2021) siang dari depan Kantor DPC PKB Kabupaten Tegal. Selain harus mengantongi izin dari orang tua, sebelum berangkat, para santri dan wali santri ini terlebih dahulu menjalani uji usap antigen. Langkah tersebut diambil sebagai upaya antisipasi, mencegah agar penyebaran wabah Covid-19 tidak terjadi di lingkungan pesantren.
Kepada para santri, Ardie berpesan agar dalam belajar menuntut ilmu di pesantren mereka tetap harus tetap menjaga kebersihan dengan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat serta mengikuti anjuran protokol kesehatan. “Ingat, kebersihan adalah bagian dari iman,” pesan Ardie.
Ditemui usai acara pelepasan santri, Ardie mengatakan jika upaya pemeriksaan kesehatan sangat diperlukan agar nantinya tidak muncul klaster baru Covid-19 di lingkungan pesantren. “Kita semua punya tanggung jawab yang sama untuk mencegah dan melawan penularan virus corona karena pandemi belum usai, disamping kesadaran menerapkan protokol kesehatan harus terus kita tumbuhkan di berbagai kesempatan,” katanya.
Sementara itu, ketua Himpunan Alumni Santri Tegal (Himasal) Lirboyo Muhammad Sobirin menyampaikan ucapan terima kasihnya kepada Pemerintah Kabupaten Tegal yang sudah ikut serta membantu memfasilitasi proses keberangkatan santri ke Jawa Timur.
“Alhamdulillah, sebelum berangkat para santri dan wali santri telah diperiksa kesehatannya . Sebagian besar santri atau 86 persen difasilitasi gratis uji usap antigennya oleh Pemkab Tegal melalui dinas kesehatan. Sisanya, 14 persen oleh Pemkot Tegal. Adapun mereka yang hasil tes antigennya positif tidak diberangkatkan karena masih menunggu hasil pemeriksaan PCR,” kata Sobirin.
Dihubungi secara terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal Hendadi Setiadji mengungkapkan jika dari 727 santri dan wali santri Lirboyo asal Kabupaten Tegal yang menjalani pemeriksaan uji usap antigen di 19 Puskesmas ditemukan 11 orang santri dan satu orang wali santri yang hasilnya positif.
“Mereka yang hasilnya positif langsung kita tindaklanjuti dengan tes PCR dan sembari menunggu hasilnya keluar mereka harus menjalani isolasi mandiri di rumahnya masing-masing,” kata Hendadi. (FH/hn)
Discussion about this post