Slawi – Program penumbuhan minat wirausaha di kalangan pemuda Kabupaten Tegal resmi diluncurkan Wakil Bupati Tegal Sabilillah Ardie, Selasa (12/04/2021), dari Gedung Dadali. Program bertajuk “Tegal Golet Boss Muda” yang sudah berjalan sejak tahun 2019 ini dinilai tidak saja mampu mencetak wirausaha pemuda pemula, tapi juga pengembangan usahanya. Peluncuran Wirausaha Pemuda Chapter 3 ini ditandai dengan diresmikannya logo baru Wirausaha Pemuda tahun 2021.
Ardie mengatakan jika Program penumbuhan wirausaha pemuda pemula ini merupakan salah satu implementasi dari sembilan program unggulan pembangunan jangka menengah Pemkab Tegal 2019-2024. Di tengah himpitan kesulitan ekonomi akibat pandemi Covid-19 dan bonus demografi, Ardie mengingatkan pentingnya terobosan agar penambahan penduduk angkatan kerja baru tidak semakin menambah panjang daftar pengangguran.
“Maka, penumbuhan wirausaha pemuda pemula adalah peluang sekaligus solusi untuk mencetak sumber daya manusia berkualitas yang akan mendukung pertumbuhan ekonomi, bukan sebaliknya, menjadi beban ekonomi,” kata Ardie.
Menurutnya, pemerintah harus mengambil peran lebih, membuka ruang yang luas untuk mewadahi gagasan bisnis dan inovasi anak-anak muda. Memberikan kesempatan anak muda membangun usahanya dan ikut serta menciptakan lapangan kerja. Kualitas pemuda, imbuh Ardie, sangat mempengaruhi indeks daya saing sebuah bangsa.
Ardie pun memaparkan laporan World Economic Forum (WEF) tahun 2019 yang menunjukkan daya saing Indonesia yang turun lima peringkat dari tahun sebelumnya dan kini berada di peringkat 50 dari 141 negara di dunia seiring dengan menurunnya skor indeks daya saing. Beberapa komponen yang menyebabkan merosotnya daya saing Indonesia antara lain kondisi sumber daya manusia, adopsi teknologi informasi dan komunikasi yang melorot tajam sebesar 5,57 poin dari 61,1 menjadi 55,4 poin.
Data BPS tahun 2020 mencatat hanya 12,9 persen pemuda yang memiliki usaha sendiri, sementara 51,82 persen pemuda lebih memilih bekerja sebagai buruh atau karyawan. Bahkan data Hipmi mencatat, jumlah wirausahawan di Indonesia, termasuk wirausaha muda tahun 2019 masih sekitar tiga persen dari jumlah penduduk.
“Melihat potret atau gambaran tersebut kiranya tidak ada alasan bagi kita untuk tidak bersama-sama memajukan iklim kewirausahaan, salah satunya membeli produk lokal buatan dalam negeri,” ujarnya.
Mengakhiri sambutannya, Ardie pun menitip pesan kepada pemuda yang baru terjun ke dunia bisnis agar tidak mudah menyerah dan takut merugi. Terlebih, baginya, seorang pengusaha belum bisa dikatakan sukses apabila belum pernah gagal atau mengalami kerugian.
Sementara itu, di tempat yang sama, Ketua Tim Pengarah Wirausaha Pemuda Kabupaten Tegal Mohammad Romly mengungkapkan rasa syukurnya jika program ini masih terus berlanjut dan memasuk chapter ketiga. Ia menargetkan tahun ini akan ada 700 pendaftar pengusaha muda yang akan berpartisipasi di program Wirausaha Pemuda Pemula.
Romly mengungkapkan jika Pemkab Tegal telah menyiapkan uang pembinaan masing-masing sebesar Rp 15 juta untuk 28 orang terpilih. Proses seleksinya ini akan dilaksanakan secara bertahap, dari mulai 100 besar, menjadi 50 besar dan selanjutnya ditentukan top 28 orang pemenang sebagai boss muda terbaik.
Tidak lupa, Romly pun menambahkan jika proses pendampingan bagi 100 orang wirausaha pemuda tahun 2020 masih terus berlangsung. (AD)
Discussion about this post