Slawi – Serangkaian musibah yang menimpa negeri ini telah mendorong sejumlah tokoh lintas agama yang tergabung dalam Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) menggelar doa bersama. Laku spiritual ini menjadi sarana komunikasi kepada Tuhan sang maha pengasih sekaligus penguatan iman agar umat manusia tidak mudah putus asa manakala tertimpa bencana.
Pernyataan tersebut disampaikan Bupati Tegal Umi Azizah pada acara doa bersama yang dilanjutkan dengan dialog keagamaan dan kerukunan beragama di Pendopo Amangkurat, Jumat (19/02/2021) sore.
Di hadapan sejumlah tokoh dan pemuka agama FKUB serta jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Tegal, Umi mengatakan kebersatuan umat beragama dalam menghadapi musibah bencana alam hingga pandemi Covid-19 adalah hal yang penting.
“Sebagai insan yang beriman kepada Tuhan, maka kebersatuan kita dalam doa, memohon ampun serta pertolongan kepada sang pencipta agar terhindar dari segala musibah dan bencana adalah ikhtiar batin yang terbaik. Karena dalam hidup dan menjalani kehidupan di dunia ini kita membutuhkan berkah dan rahmat dari Tuhan sebelum akhirnya kita berpulang kepada-Nya,” kata Umi.
Umi pun mengingatkan jika setiap musibah dan bencana yang terjadi di muka bumi ini adalah kehendak Tuhan, bagian dari cara Tuhan mengingatkan umat manusia. Pandemi Covid-19, lanjut Umi, juga bagian dari pesan Tuhan kepada umatnya agar senantiasa instropeksi diri, menilai diri sendiri apakah sudah benar-benar amanah menjaga bumi ini.
“Mungkin saja selama ini kita tidak benar-benar menjadi khalifah di muka bumi, sehingga Tuhan memberikan teguran kepada kita agar kembali menjalankan pesannya dengan benar,” ungkapnya.
Menurut Umi banyak hikmah dan pembelajaran yang bisa diambil dari musibah kemanusiaan ini. Menurutnya, wabah Covid-19 yang telah mendisrupsi kehidupan ekonomi justru mampu menumbuhkan gerakan sosial masif dan terbesar yang pernah ada, mulai dari donasi alat pelindung diri, dukungan moral kepada tenaga medis dan penderita Covid-19 hingga kesetiakawanan sosial yang sudah tidak terhitung lagi jumlahnya. Dan itu, imbuh Umi, dilakukan tanpa memandang perbedaan kelas maupun keyakinan guna saling melindungi dan menyayangi, melawan Covid-19.
Senada dengan itu, Kabag Ren Polres Tegal AKP Dwija Utama yang hadir mewakili Kapolres Tegal mengatakan, melihat perkembangan kasus Covid-19 yang belum bisa dipastikan kapan akan berakhir, pihaknya akan terus mendukung dan mengawal setiap kebijakan dan upaya yang dilakukan pemerintah dalam menangani dan mengendalikan penularan Covid-19.
Sementara itu, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Tegal Sukarno menambahkan, acara doa bersama lintas agama ini adalah bagian dari wujud persatuan bangsa. Menurutnya, serangan wabah Covid-19 berserta dampaknya dan musibah bencana alam yang terjadi tidak hanya menyerang golongan tertentu saja, melainkan semuanya.
“Dalam situasi seperti ini, kebersatuan energi umat melalui kekuatan doa dan filantropinya diharapkan mampu mencegah datangnya kembali musibah bencana dan Covid-19 pun bisa segera berakhir,” pungkas Sukarno. (Fh)
Discussion about this post