Slawi – Kabupaten Tegal menerima Dana Alokasi Khusus (DAK) Keamanan Pangan 2021 dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Semarang senilai Rp 550 juta. Angka nominal ini dua kali lipat lebih besar dari alokasi tahun sebelumnya. Pernyataan ini disampaikan Kepala BBPOM Semarang I Gusti Ayu Adhi Aryapatni saat menggelar audiensi bersama Bupati Tegal Umi Azizah di ruang kerja Bupati Tegal, Selasa, (09/02/2021) siang.
Ary mengatakan, DAK tersebut dapat digunakan untuk meningkatkan kompetensi sumber daya manusia (SDM) melalui program pelatihan bagi petugas pengawas obat dan makanan serta sosialisasi kepada masyarakat dalam upaya mempromosikan kesehatan. “Anggaran DAK ini bisa digunakan untuk pelatihan petugas ataupun untuk kebutuhan lainnya yang terkait peningkatan pengetahuan masyarakat akan pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat, terutama dalam memilih dan mengonsumsi makanan sehat. Dari pihak kami pun siap menjadi pematerinya,” jelasnya.
Ary menambahkan, pihaknya juga akan melaksanakan sejumlah program dan kegiatan BBPOM di wilayah Kabupaten Tegal seperti program keamanan pangan desa, pengawasan pangan jajanan anak sekolah dan program pasar aman dari bahan berbahaya. Masing-masing program akan dilaksanakan selama sepuluh bulan, dimulai bulan Maret sampai dengan November 2021 mendatang.
Lebih lanjut Ary mengungkapkan jika pelaksanaan program keamanan pangan desa pihaknya memerlukan satu desa percontohan untuk dibina lebih lanjut agar dapat membentuk Desa Pangan. “Tujuan dibentuknya program keamanan pangan desa adalah untuk meningkatkan kemandirian masyarakat desa dalam menjamin pemenuhan kebutuhan pangannya yang aman sampai pada tingkat perseorangan dan memperkuat ekonomi
desa,” jelasnya.
Hal yang sama juga dilakukan pada implementasi program pasar aman dari bahan berbahaya. Pihaknya akan menunjuk satu pasar percontohan sebagai pasar yang terbebas dari penjualan komoditas pangan yang mengandung bahan atau zat berbahaya seperti boraks, formalin, pewarna kuning metanil dan rhodamin B. Sedangkan untuk program pengawasan pangan jajanan anak sekolah akan menggandeng 50 sekolah dari berbagai jenjang.
Lihat juga: Pemeriksaan Pangan di Pasar Trayeman Temukan Kandungan Formalin.
“Untuk melaksanakan ketiga program ini, kami akan membentuk kader keamanan pangan. Seperti pada program keamanan pangan desa, kami akan membentuk kader dari guru, pemuda karang taruna, dan ibu-ibu PKK (pemberdayaan kesejahteraan keluarga) sejumlah 15 orang yang dimotori lurah atau kepala desa setempat. Sama halnya dengan program pasar aman dan sekolah aman yang akan dibentuk kelembagaan kader, disamping kami juga akan memberikan sosialisasi kepada kelompok sasaran dari program tersebut, termasuk pelatihan dan pengawasan keamanan pangannya,” katanya.
Menanggapi itu, Bupati Tegal Umi Azizah menyambut baik ketiga program inisiatif BBPOM tersebut. Umi mengungkapkan, bahwa pemerintah wajib mewujudkan ketersediaan, keterjangkauan, dan pemenuhan konsumsi pangan yang cukup, aman, bermutu, dan bergizi seimbang hingga perseorangan secara merata. Menurutnya, kewajiban tersebut sudah dijamin dalam Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan.
Melalui DAK tersebut, pihaknya akan memformulasikan kegiatan yang efektif sebagai bentuk dukungan Pemkab Tegal pada upaya mewujudkan kemandirian masyarakat desa dalam menjamin pemenuhan kebutuhan pangannya yang aman. Tak hanya itu, Umi berharap, melalui program ini akan terwujud anak-anak sekolah yang sehat dan kuat sebagai buah dari pengawasan jajanan anak sekolah dengan melibatkan peran serta aktif guru, orang tua dan pengelola kantin. Pun demikian dengan pasar yang secara mandiri dan berkesinambungan akan mampu melakukan pengawasan bahan pangan berbahaya.
“Kami sampaikan terima kasih kepada BBPOM Semarang yang telah memfasilitasi ketiga program baik ini dalam membangun desa binaan, pasar binaan, dan sekolah binaan sebagai prototype implementasi keamanan pangan bagi masyarakat. Terlebih ada formulasi keterlibatan komunitas perempuan dan pemuda di dalamnya yang tentunya semakin meningkatkan efektifitas program keamanan pangan di masyarakat,” ungkap Umi. (EW)
Discussion about this post