Slawi – Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Tegal membuka program pelatihan menjahit bagi calon tenaga kerja usia muda, utamanya dari kalangan keluarga miskin di Kabupaten Tegal. Pelatihan menjahit upper atau bagian atas sepatu di LPK Henita tersebut merupakan hasil kerjasama Baznas Kabupaten Tegal dengan PT. SMJ Pratama, sebuah perusahaan pembuat sepatu merek Nike. Rencananya, peserta pelatihan akan disalurkan ke perusahaan sepatu untuk direkrut sebagai tenaga kerja. Informasi tersebut disampaikan Ketua Baznas Kabupaten Tegal Akhmad Rofiqi saat beraudiensi dengan Bupati Tegal Umi Azizah, Selasa (22/09/2020) di Ruang Kerja Bupati Tegal.
Rofiqi menuturkan, biaya pelatihan, transportasi dan konsumsi peserta sepenuhnya ditanggung oleh Baznas Kabupaten Tegal. Dari target 150 orang peserta yang akan dilatih, sampai dengan saat ini sudah ada 30 orang partisipan yang sudah mengikuti program pelatihan dan penyaluran kerja tersebut. “Program pelatihan tahap pertama kemarin sudah berhasil melatih 15 orang dan semuanya kini sudah bekerja. Sedangkan untuk yang 15 orang lainnya sedang dalam tahapan menjalani cek kesehatan, setelah itu langsung ditempatkan di perusahaan,” kata Rofiqi.
Baznas Kabupaten Tegal menurut Rofiqi, memiliki tugas dan fungsi menghimpun dan menyalurkan zakat, infak dan sedekah (ZIS) dari wajib zakat atau muzaki yang saat ini didominasi Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan karyawan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) di Pemkab Tegal dan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Tegal. Untuk itu, pihaknya memberikan apresiasi dan mengucapkan terima kasih kepada para muzaki yang telah menyisihkan pendapatannya untuk disedekahkan melalui lembaga pengelola ZIS Baznas Kabupaten Tegal.
Mendengar hal itu, Bupati Tegal Umi Azizah mengapresiasi pelaksanaan program pelatihan Baznas Kabupaten Tegal. Umi mengatakan, bahwa meski orientasi penyaluran zakat, infak dan sedekah Baznas Kabupaten Tegal ini lebih banyak bersifat karitatif untuk membantu mengurangi beban ekonomi warga miskin, namun ada langkah maju dari pengelolaan dana ZIS yang bisa berfungsi sebagai instrumen pembangunan, salah satunya melalui pelatihan siap kerja yang dampaknya dapat mengurangi angka pengangguran.
“Saya berharap, zakat yang dihimpun oleh Baznas bisa didayagunakan untuk menekan angka pengangguran, terlebih adanya pandemi Covid-19, tidak sedikit saudara-saudara kita yang harus kehilangan mata pencahariannya, kehilangan pekerjaan. Untuk itu, saya mendukung kebijakan pengelolaan dana ZIS ini untuk membiayai pelatihan calon tenaga kerja, syukur-syukur pelatihan kewirausahaan dengan dibantu permodalannya sekaligus secara selektif. Saya siap bersinergi untuk mengoptimalkan perolehan zakat, infak dan sedekah di kalangan PNS Pemkab Tegal dan BUMD,” pungkas Umi. (HR)
Discussion about this post