Slawi – Pemerintah Kabupaten Tegal masih berupaya menekan angka penyebaran Covid-19 di Kabupaten Tegal. Salah satunya adalah mensosialisasikan bagaimana kehidupan normal baru yang harus dijalankan dan diterapkan masyarakat. Oleh karena itu, perlu adanya dukungan dari semua unsur masyarakat. Hal tersebut disampaikan oleh Bupati Tegal Umi Azizah yang didampingi Wakil Bupati Sabilillah Ardie saat lakukan konferensi pers perkembangan kasus Covid-19, Kamis (25/6/2020) di Posko Gugus Tugas Covid-19.
Pada kesempatan ini, Umi menegaskan, di masing – masing desa atau kecamatan harus menggerakkan Jogo Tonggo sampai tingkat RW dalam upaya pencegahan penyebaran Covid-19.
“Butuh keseriusan dari kita semuanya, agar bisa dibentuk Jogo Tonggo. Kepentingannya bukan untuk pemerintah, tapi untuk masyarakat. Bagaimana melakukan kegiatan secara normal akan tetapi sehat dan aman dari Covid-19,” ucap Umi.
Menurut Umi, bertambahnya kasus positif Covid-19 di Kabupaten Tegal, salah satu faktornya yaitu masih banyak warga yang tidak mematuhi protokol kesehatan dan menyalah artikan istilah normal baru. Sehingga, warga mulai melonggarkan kehati-hatiannya dan kedisiplinan.
“Sebelum lebaran jumlah kasus positif corona ada 16 kasus, bahkan dalam jangka waktu setengah bulan menurun. Sehingga, saya sempat optimis bahwa sebentar lagi bisa zona hijau tanpa PSBB. Tapi kenyataannya setelah lebaran kasus corona malah meningkat tajam, hal ini karena kepatuhan dan kedisiplinan warga masih sangat kurang,” terangnya.
Umi juga mengungkapkan keprihatinannya terkait berkembang informasi yang digulirkan ke masyarakat, terkait Covid-19 yang dianggap hanya rekayasa semata.
” Saya berpesan kepada masyarakat khususnya warga Kabupaten Tegal, harus bisa menyaring informasi dengan baik dan dari sumber terpecaya. Karena Covid-19 ini merupakan masalah serius yang sudah merenggut banyak korban. Kita harus tetap mematuhi protokol kesehatan seperti mengenakan masker ketika keluar rumah,” tegas Umi.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal, Hendadi Setiadji menambahkan, Ia sangat berharap warga tetap mematuhi protokol kesehatan, karena proses penularan masih berlangsung, mengingat masih meningkatnya jumlah kasus positif virus corona yang semakin bertambah di Indonesia. “Dari contoh kasus tim dokter dan tenaga medis yang menjadi korban karena Covid-19, menandakan virus ini memang ada dan tidak main-main, karena kami yang berusaha menolong dari rumah sakit pun tetap beresiko tertular. Jadi saya berpesan kepada masyarakat untuk jangan mudah percaya kabar hoaks yang menyebut bahwa virus corona ini adalah rekayasa. Kita bisa lihat, sudah banyak korban yang berjatuhan akibat virus ini, jadi tolong disikapi dengan realistis dan mari bekerja sama untuk bisa menghilangkan virus ini,” tegasnya.(HR)
Discussion about this post