Jakarta – Dinilai berprestasi melalui kerja dan karya nyatanya, Bupati Tegal Umi Azizah dinobatkan sebagai Santri of The Year 2019 untuk kategori Santri Inspiratif Bidang Kepemimpinan Kabupaten/Kota. Acara penganugerahan santri inspiratif ini berlangsung di Auditorium Perpustakaan Nasional RI di Jakarta, Kamis (21/11) sore.
Anugerah Santri Inspiratif diserahkan langsung oleh Plt. Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum Kementerian Dalam Negeri Bakthiar kepada Bupati Tegal Umi Azizah yang merupakan santri lulusan Pondok Pesantren Denanyar Jombang. Lewat sambutannya, Bakthiar mengatakan, santri memiliki peran penting di era bonus demografi ini. “Dengan segala potensinya, santri menjadi bagian sumber daya manusia Indonesia yang berkualitas. Penopang terwujudnya generasi unggul Indonesia Maju, Indonesia Emas sebagai modal dasar pembangunan yang akan menentukan daya saing bangsa di kancah global”, katanya.
Bakhtiar juga menyinggung soal radikalisme dan isu perpecahan bangsa sebagai tantangan kehidupan bhineka tunggal ika. Mensikapi akan hal itu, Bakhtiar meminta agar para santri bisa menjadi garda terdepan untuk menangkal berkembangnya pahal radikalisme. “Menangkal radikalisme harus dimulai dari santri agar Indonesia terhindar dari perpecahan”, ujarnya.
Ditemui usai menerima piagam penghargaan, Umi mengungkapkan jika penghargaan ini merupakan bagian dari cara untuk memotivasi para santri, membangun optimisme bahwasanya santri bisa berkiprah di segala bidang. “Sudah banyak buktinya peran santri modern tidak hanya sebatas pada kegiatan sosial keagamaan, bersarung dan pandai mengaji. Tapi santri modern mampu mewarnai kehidupan di birokrasi pemerintahan, kewirausahaan hingga sains dan teknologi”, katanya.
Umi menambahkan, hal tersebut tidak terlepas dari tradisi akademik yang dikembangkan kalangan pondok pesantren yang mampu menyeimbangkan spiritualitas individu yang bersifat vertikal atau “hablun minallah” dengan kepentingan kebangsaan, kepentingan bersama yang bersifat horizontal atau “hablun minannas” yang kemudian mendudukkan nasionalisme sebagai bagian dari sikap religius. “Hal ini pula yang kemudian menjadikan para santri kita jauh dari sikap intoleransi, radikalisme, apalagi terorisme”, ujarnya.
Anugerah Santri of The Year 2019 ini diselenggarakan oleh Islam Nusantara Center (INC), bagian dari peringatan Hari Santri Nasional. Mewakili Direktur INC, Ahmad Ginanjar menjelaskan, tujuan dari ajang penganugerahan ini adalah untuk menemukan dan menampilkan tokoh atau figur santri yang telah memberikan sumbangsih berupa gagasan inovatif dan kerja serta karya nyatanya dalam membangun bangsa dan negara Indonesia.
Adapun Santri of The Year 2019 kali ini memberikan penghargaan kepada Santri dan pesantren inspiratif, mulai dari bidang budaya, pendidikan, wirausaha, kepemimpinan publik, lembaga pesantren salaf, pesantren modern hingga Lifetime Achievement. Secara lengkap, penerima Anugerah Santri Of The Year 2019 adalah
- Santri Inspiratif Bidang Dakwah : KH. Miftah Maulana (Gus Miftah), da’i.
- Santri Inspiratif Bidang Pendidikan : Asrorun Niam Soleh, Direktur Pesantren Al-Nahdlah, Dosen UIN Jakarta.
- Santri Inspiratif Bidang Kepemimpinan Pemerintahan Provinsi : Hj. Chusnunia Chalim Wagub Lampung.
- Santri Inspiratif Bidang Kepemimpinan Kabupaten/Kota : Hj. Umi Azizah Bupati Tegal
- Pesantren Salaf Inspiratif : PP. Ashabul Kahfi Semarang
- Pesantren Modern Inspiratif : PP An-Nur II Malang
- Pesantren Entrepreneur : PP Al-Ashriyah Nurul Iman Bogor
- Pesantren Takhassus : PP Madarijul ‘Ulum Lampung
- Penghargaan Khusus Santri Mengabdi Sepanjang Hayat : KH. Maimun Zubair (Mbah Moen), diwakili oleh Gus Taj Yasin.
Selain dihadiri para penerima anugerah Santri of the Year 2019, hadir pula dalam acara tersebut Kepala Balitbang Kementerian Agama RI Prof. Abdurrahman Masud, Direktur Pesantren Kementerian Agama RI Jayadi, Kepala BINDA DKI Brigjen TNI Cahyono Cahya Angkasa, Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri Dr Bahtiar, dan Mantan Menaker Hanif Dhakhiri.
Discussion about this post