Slawi – Gunung Slamet yang membentang di lima kabupaten yakni Kabupaten Banyumas, Kabupaten Pemalang, Kabupaten Tegal, Kabupaten Purbalingga dan Kabupaten Brebes mengalami kenaikan aktivitas. Dari yang semula normal menjadi naik ke level dua alias waspada. Kenaikan aktivitas ini membuat jalur pendakian Gunung Slamet via Guci Tegal ditutup sementara. Pernyataan itu diungkapkan Sekretaris Kabupaten Tegal Widodo Joko Mulyono, saat memimpin acara Koordinasi Kesiapsiagaan Antisipasi Aktivitas Gunung Slamet, di Ruang Rapat Gedung C Setda, Rabu (14/8) pagi.
“Dampak dari kenaikan aktivitas Gunung Slamet salah satunya adalah pendakian yang untuk sementara waktu harus ditutup demi keamanan,” ujar Joko.
Seperti yang kita ketahui bersama, Gunung Slamet yang memiliki ketinggian 3.428 meter di atas permukaan laut itu mengalami kenaikan aktivitas semenjak 9 Agustus 2019 lalu. Sehingga semua aktivitas pendakian harus dihentikan terlebih dahulu, sampai dengan waktu yang belum dapat ditentukan.
Pada momentum baik ini, Joko menitip pesan kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tegal untuk dapat mengecek wilayah mana saja yang terdampak pada titik rawan bencana. “Segera lakukan pengecekan jalan tembus di pedukuhan Sawangan, pengecekan jalur evakuasi, transportasi dan tempat titik kumpul serta tempat evakuasi penduduk,” pesannya.
Sementara itu, Pegawai Pos Pengamatan Gunungapi Slamet Gambuhan Pemalang Muhammad Rusdi menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk tetap tenang dan selalu mengikuti arahan dari pihak terkait. Baik dari pos pengamatan, Pemerintah maupun BPBD setempat. Selain itu, masyarakat juga dihimbau agar tidak melakukan aktivitas atau tidak mendekat dalam radius aman 2 km dari kawah.
Discussion about this post