Kajen – Bupati Tegal, Umi Azizah melakukan prosesi peletakan batu pertama pembangunan rumah korban longsor yang terjadi di RT 04/ RW 09 di Dukuh Blimbing, Desa Kajen, Kecamatan Lebaksiu. Pembangunan rumah para korban longsor ini, tak terlepas dari bantuan para donatur maupun CSR yang ada di Kabupaten Tegal.
“Saya ucapkan terimakasih kepada seluruh donatur yang telah membantu. Telah mempertahankan semangat gotong royong, semangat kepedulian, paseduluran hingga rasa empati kepada saudara di sekeliling kita. Karena semangat guyub rukun ini adalah warisan budaya kita,” pungkas Umi, sebelum meletakkan batu pertama, Jumat (17/5) pagi.
Adapun donatur pembangunan rumah korban longsor itu, diantaranya Korpri Kabupaten Tegal menyumbang Rp. 50 juta, Bank Jateng Cabang Slawi Rp. 47 juta, PDAM Kab. Tegal Rp. 34 juta, PD. BPR BKK Rp. 20 juta, PD. BPR TGR Rp. 20 juta, PD. BKK Slawi Rp. 20 juta, serta Pemerintah Desa Kajen senilai Rp. 94 juta.
Masih dengan Umi, ia mengungkapkan, kejadian yang dialami warga Dukuh Blimbing tak terlepas dari ulah manusia. Karena sebelumnya, jarak sungai antara rumah warga yang dahulunya 50 meter kini menjadi 5 meter. Sehingga, dirinya mengajak seluruh masyarakat untuk menjaga dan merawat lingkungan.
“Karena ada beberapa oknum yang mengambil pasir dan batu tanpa memikirkan efek atau dampak keselamatan kedepan,” katanya.
Sementara itu, Plt. Camat Lebaksiu, Aminudin menyampaikan relokasi 20 kepala keluarga (KK) korban bencana longsor ini dibagi menjadi dua tempat.
Lima warga yang diprioritaskan ditempatkan tepat di belakang SD Negeri Kajen 01 Lebaksiu, sedangkan sisanya direlokasikan di Dukuh Geger, Desa Kajen.
“Status tanah untuk lima korban ini merupakan tanah desa, persis dibelakang SD Negeri Kajen 01. Dengan luas 500 meter persegi, sedangkan di Dukuh Geger luasnya 2500 meter persegi,” jelasnya.
Mujaroah (31) salah satu korban longsor, merasa sangat senang dan menyampaikan ucapan terimakasih kepada Pemerintah Kabupaten Tegal serta para donatur karena telah membantu mendirikan rumah baru.
“Terimakasih saya ucapkan khususnya pak lurah yang telah memperjuangkan kami agar bisa mendapatkan bantuan,” ujar Mujaroah sembari menangis.
Discussion about this post