Slawi – Sebagai ungkapan belasungkawa terhadap keluarga korban meninggal akibat pembacokan yang terjadi pada Sabtu (28/1) malam di Desa Setu, Kecamatan Tarub, Kabupaten Tegal, Bupati Tegal Umi Azizah menemui orang tua korban Dimas Nur Afandi (16).
Umi menyampaikan ucapan belasungkawa serta meminta keluarga korban untuk selalu sabar dan ikhlas, dalam kunjungannya di rumah korban yang terletak di Desa Lebeteng RT 01 RW 01, Kecamatan Tarub, Kabupaten Tegal, Kamis (31/1) pagi tadi.
Dimas (16) siswa pelajar kelas I SMK Peristek Pangkah ini, merupakan anak ke dua dari tiga bersaudara dari pasangan Sofandi (48) dan Nurhayati (42). Di mata keluarga, korban termasuk anak yang pendiam dan penurut.
Sofandi mengatakan, pada malam kejadian, Dimas pamit pergi bermain bersama kedua temannya yaitu Hilmi Muhammadi (28) warga Desa Karangmangu RT 09 RW 02, Kecamatan Tarub, dan Prasetyo Budi Widodo (19) warga Desa Karangmalang RT 11 RW 06, Kecamatan Kedungbanteng, Kabupaten Tegal. Ketiga korban itu pergi menggunakan sepeda motor.
“Kalau malam Minggu biasa keluar main sama temannya”, ucap Sofandi.
Menurut informasi, kejadian bermula saat ketiga korban berpapasan di jalan dengan segerombolan pelaku yang juga mengendarai sepeda motor dan membawa senjata tajam.
Hingga terjadilah aksi kejar-kejaran sampai akhirnya seorang pelaku berhasil menendang motor korban hingga ke tiga korban terjatuh dan aksi pengeroyokan terjadi.
Dari ketiga korban, Dimas lah yang mengalami luka paling parah, dibandingkan Hilmi dan Prasetyo yang mengalami luka robek dan sabetan senjata tajam di sekujur tubuh.
Dimas mendapat luka tusukan dan sabetan benda tajam di dada, perut, punggung, kepala atas, lengan tangan dan telapak tangan kiri, robek pundak atas kiri dan kanan, serta leher belakang, hingga mengenai beberapa organ vitalnya, seperti paru-paru dan hati.
Ketiga korban dirawat intensif di RSI Muhammadiyah Singkil Adiwerna, namun Dimas dinyatakan meninggal pada hari Selasa (29/1) pukul 08.00 WIB.
Melihat kondisi ini, Bupati Tegal, Umi Azizah mengaku prihatin terhadap perilaku generasi muda yang seharusnya dapat berpikir positif, namun justru melakukan perbuatan yang tidak manusiawi.
“Mudah-mudah kejadian ini bisa menjadi pelajaran dan hikmah bagi orang tua dan guru dalam memantau anak dan muridnya,” ujarnya.
Dari kejadian ini, Umi menghimbau agar , tidak ada lagi peristiwa yang serupa, dan kejadian ini dapat menjadi perhatian semua pihak dalam memantau perkembangan anak dan bergaul.
Discussion about this post