Slawi – Untuk menumbuhkan budaya menulis serta mencegah berita hoax di kalangan pemuda Kabupaten Tegal, Harian Suara Merdeka kembali menggelar Sarasehan Jurnalistik. Kegiatan yang berlangsung setiap bulan Ramadan ini diselenggarakan di Pondok Pesantren Darul Mujahadah, Desa Prupuk Utara, Kecamatan Margasari, Selasa (29/5).
Acara yang bertemakan “Membudayakan Santri Menulis”, dibuka oleh Asisten Administrasi Sekretaris Daerah Eko Jati Suntoro, serta dihadiri perwakilan Harian Suara Merdeka serta Pimpinan Ponpes Darul Mujahadah.
Dalam sambutannya, Eko mengapresiasi kegiatan ini sebagai upaya menumbuhkan budaya menulis, bukan copy-paste. “Karena menulis pun tidak sekedar menulis, tetapi berdasarkan etika jurnalistik yang mengedepankan obyektifitas dengan didukung data serta informasi yang benar,” tegasnya.
Menurutnya, kegiatan jurnalistik merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari dunia informasi dan pendidikan. Di era kompetisi global ini setiap orang berkesempatan menyampaikan berbagai informasi lewat multimedia seperi web-blog atau laman pribadi, media social meliputi twitter, facebook ataupun instagram.
Namun demikian, tidak semua informasi tertulis yang berkembang di dunia maya bisa kita yakini kebenarannya. Tidak sedikit perilaku para netizen kita sekedar “copy-paste” tulisan berita dari sumber yang salah dan meneruskannya di akun medsos atau laman pribadi.
“Jika sudah demikian, berarti dia termasuk penyebar hoax atau bahkan pelaku ujaran kebencian. Pelanggaran ini bisa dijerat dengan Undang-undang ITE dengan ancaman hukuman pidana penjara,” terangnya.
Eko berharap acara yang diikuti 200 santriwan dan santriwati ini bisa menghasilkan karya-karya terbaik yang memotivasi anak bangsa, mempersatukan bukan memecah belah, karena musuh kita yang sebenarnya adalah kebodohan dan kemiskinan.
“Pesantren mempunyai peranan yang sangat penting dalam pilar pendidikan masyarakat kita, tidak hanya syiar Islam, pesantren adalah benteng dari nilai-nilai luhur kehidupan masyarakat , filter berkembangnya paham radikalisme yang ingin memecah belah persatuan bangsa ini, keikaan dan kehidupan majemuk bangsa ini,” tutupnya.
Discussion about this post