Slawi – Bupati Tegal Umi Azizah, resmi melaunching Tim Tanggap Insiden Keamanan Siber atau Computer Security Incident Response Team (CSIRT) Kabupaten Tegal yang digunakan untuk meningkatkan keamanan data dari kejahatan Siber. Melalui perannya juga insiden-insiden keamanan digital seperti peretasan laman, pencurian, ataupun perusakan data yang pernah terjadi atau pernah dialami bisa ditekan risikonya serendah mungkin. Hal ini disampaikan Umi saat sambutannya di Pendopo Amangkurat, Senin (23/10/2023).
Menurutnya, serangan siber berupa peretasan pada institusi pemerintah ini tidak hanya terjadi pada laman ataupun server, tapi juga akun media sosial seperti akun Youtube resmi DPR RI yang menayangkan video judi online.
“Melalui pembentukan CSIRT ini, kami berupaya meningkatkan koordinasi dan komunikasi untuk menanggulangi insiden siber, termasuk memulihkan objek yang terkena serangan siber. Melalui tim ini pula kita berharap kapasitas atau kompetensi dan kapasitas tim CISRT di masing-masing OPD bisa lebih ditingkatkan,” katanya.
Umi melanjutkan, menurut laporan situasi hak-hak digital 2022 yang diluncurkan oleh Safenet, sepanjang tahun 2022 lalu telah terjadi insiden keamanan digital sebanyak 302 kali. Insiden keamanan ini meningkat 54 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Kemungkinannya tahun 2023 ini lebih meningkat lagi, mengingat iklim perpolitikan dalam negeri mulai menghangat menjelang Pemilu 2024.
“Serangan siber biasanya menyusup masuk melalui celah keamanan sistem yang longgar, termasuk kelemahan literasi dari sisi penggunanya.Sehingga di sini diperlukan upaya kolektif untuk mencegah, melindungi sistem dan datanya,” jelasnya.
Artinya, kesadaran keamanan siber dari sumber daya aparatur pemerintah sangat diperlukan untuk memperkecil risiko serangan. Seperti tidak menggunakan password yang mudah ditebak, atau password yang tidak pernah diganti secara berkala.
Lupa logout usai membuka aplikasi, Masih Umi, mungkin terkena phising masuk jebakan situs atau aplikasi yang mendorong untuk memasukkan indentitas diri. Termasuk user dan password yang sama dan biasanya dipakai untuk login ke aplikasi SPBE, ke laman organisasi dan sebagainya.
“Sehingga di sini, saya memandang individu justru yang paling rentan terpapar dan menjadi pintu masuk serangan siber,” kata Umi.
Umi berharap, CISRT Kabupaten Tegal bisa terus berkembang dengan memanfaatkan kecerdasan buatan untuk menekan biaya komputasi dan biaya koordinasi dalam pembangunan program
Termasuk program pertahanan dari serangan siber mengingat kemampuan kognitif AI ini terus meningkat.
Meski berbagai langkah preventif terkait serangan siber terus dibangun, manajemen untuk memikirkan langkah apabila serangan siber berhasil membobol pertahanan sistem pemerintahan ini juga harus dikuatkan.
Analisis risiko, langkah untuk merespons, serta kalkulasi biaya dan manfaat dalam konteks terjadinya serangan siber perlu disimulasikan untuk menguji kesiapan manajemen dalam berbagai skenario yang mungkin terjadi terkait serangan siber. “Saya minta CISRT Kabupaten Tegal bisa mensimulasika,” tegas Umi.
Sementara itu, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Tegal Nurhayati menjelaskan, setelah dilaunching, nantinya akan ada tindak lanjut yaitu bimbingan teknis (Bimbingan Teknis) selama dua hari mulai Selasa, (24/10/2023) dan Rabu (25/10/2023).
Dengan adanya Bimtek tersebut, diharapkan nantinya tiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan Kecamatan ada agen CISRT, apabila terjadi insiden tim tersebut yang akan menangani atau bertanggungjawab bagaimana cara penanganannya.
“Jadi kalau ada insiden yang tidak bisa tertangani di tingkat OPD dan Kecamatan, nantinya naik ke tingkat Kabupaten Tegal, jika tetap tidak bisa, maka langsung ke tingkat Provinsi Jateng bersama BSSN.
Dengab launching TimTanggap Insiden Keamanan Siber atau CSIRT ini, keamanan informasi di wilayah Kabupaten Tegal akan lebih terjaga” ungkap Nurhayati.
Menurutnya juga, sejauh ini Kabupaten Tegal memiliki 148 aplikasi dan dari jumlah tersebut sebanyak 11 aplikasi dinonaktifkan (takedown) karena sudah tidak digunakan.
Direktur Keamanan Siber dan Sandi Pemerintah Daerah (BSSN) Hasto Prastowo jugamenambahkan, sejauh ini ada 49 kabupaten/kota yang sudah melaunching Tim Tanggap Insiden Keamanan Siber atau CSIRT. Sedangkan Kabupaten Tegal, merupakan daerah ke-13 se Jawa Tengah yang melaunching Tim CSIRT.
“CSIRT ini adalag sebuah tim yang di dalamnya terdapat Security Information and Event Management (SIEM), alat monitoring, dan alat komunikasi khusus antar agen. Sehingga diharapkan nantinya jika ditemui masalah dalam suatu sistem, semuanya bisa saling berkolaborasi baik tingkat Kabupaten, Provinsi maupun nasional,” pungkasnya. (AD/hn)
Discussion about this post