SLAWI- Kepala Bidang Penyuluhan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Jawa Tengah, Ir Santoso, M Si mengatakan, angka konsumsi ikan masyarakat masih cukup rendah sehingga perlu ditingkatkan. Itu perlu dilakukan untuk menambah nilai gizi makanan masyarakat.
“Penyebab rendahnya tingkat konsumsi ikan di Jawa Tengah disebabkan beberapa faktor. Antara lain karena harga ikan yang cukup mahal dan karena memasak ikan cukup merepotkan,” jelas Santoso saat Kampanye Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan) di Gedung PKK Slawi, Selasa (13/3).
Selain itu, menurut Santoso, terbatasnya pengetahuan masyarakat tentang pentingnya makanan yang bergizi dari bahan ikan juga menjadi salah satu faktor yang menyebabkan masih rendahnya angka konsumsi ikan masyarakat.
Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Tegal, Denok Sinoeng N Rachmadi yang merupakan istri Pjs Bupati Tegal Sinoeng N Rachmadi menambahkan, kegiatan kampanye tersebut diikuti oleh berbagai elemen seperti kader PKK Desa Binaan se-Kabupaten Tegal, Dharma Wanita Persatuan, serta Gabungan Organisasi Wanita (GOW).
Menurutnya, tujuan kegiatan tersebut yaitu membangun kesadaran gizi individu dan kolektif masyarakat agar gemar mengonsumsi ikan, meningkatkan permintaan atas produk perikanan dan menyebarluaskan informasi tentang ikan, olahan masakan berbahan baku ikan, kandungan gizi serta manfaat gizi ikan bagi kesehatan dan kecerdasan.
“Kader PKK punya peran yang cukup penting untuk memasyarakatkan makan ikan,” bebernya.
Sementara itu Kepala DKPP Kabupaten Tegal, Ir Toto Subandriyo, MM mengemukakan bahwa ikan dapat menjadi salah satu solusi utama bagi permasalahan gizi di Indonesia. Ikan kaya akan gizi esensial yang sangat bermanfaat bagi kesehatan dan kecerdasan.
“Kami sedang berupaya untuk terus mendorong peningkatan produksi, pengembangan pengolahan produk perikanan, penyediaan sarana pemasaran yang representatif, mengembangkan sistem logistik dan distribusi ikan yang mampu mendistribusikan ikan dari daerah produsen hingga konsumen,” bebernya.
Discussion about this post