Slawi – Guna mendukung peningkatan daya saing produk usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), Pemkab Tegal mendirikan Rumah Kemasan atau Unit Layanan Kemasan Produk (ULKP) bagi para pelaku UMKM agar kemasan produknya tampil lebih menarik dan memikat hati konsumen, selain pula memperkuat sisi branding dan daya simpan produk .
Peresmian operasional Rumah Kemasan yang menginduk di Kantor UPTD Metrologi Legal, Jalan Brigjen Katamso, Slawi Wetan, Kecamatan Slawi ini dilakukan Bupati Tegal Umi Azizah bersama Deputi Bidang Usaha Mikro Kementerian Perdagangan RI Yulius pada Jumat (05/01/2024) pagi.
Umi mengungkapkan, berdasarkan hasil pendataan Dinas Koperasi, UKM dan Perdagangan Kabupaten Tegal, jumlah UMKM di Kabupaten Tegal mencapai 117.265 unit usaha. Dari jumlah tersebut, tidak sedikit pelaku UMKM yang berhasil membuka lapangan kerja baru, termasuk wirausaha di kalangan generasi muda. Sehingga menurutnya, keberadaan UMKM menjadi pilar yang menentukan kondusivitas situasi sosial bahkan ketahanan ekonomi daerah.
Meski demikian, pemberdayaan sektor UMKM dihadapkan pada tantangan yang tidak ringan seiring perkembangan pesat teknologi internet, teknologi finansial di era ekonomi digital yang telah merevolusi cara beroperasi dan bersaing di dunia bisnis.
Pemasaran produk UMKM sudah tidak terbatas pada pasar lokal, tetapi juga menjangkau seluruh penjuru dunia. Di platform lokapasar ataupun media sosial, UMKM akan bersaing secara terbuka untuk mengenalkan dan menawarkan produknya tanpa terbatas jarak ruang dan waktu.
Sehingga soal kemasan atau packaging menjadi salah satu faktor penting yang menentukan daya saing produk UMKM, selain branding dan teknik pemasaran.
“Kemasan yang baik, menarik dan informatif dapat meningkatkan nilai jual produk UMKM selain juga menarik minat konsumen dan memengaruhi keputusannya untuk membeli,” kata Umi.
Kehadiran Rumah Kemasan ULKP diharapkan membantu para pelaku UMKM dalam mendesain kemasan produknya, memilihkan bahan yang aman dan tidak berisiko dari sisi kesehatan, khususnya untuk produk makanan, mencetak kemasan, hingga memberikan pelatihan dan pendampingan terkait kemasan.
“Saya mengucapkan terima kasih atas dukungan dan fasilitasi dari Kementerian Perdagangan sehingga ULKP Kabupaten Tegal bisa memulai operasional layanannya hari ini,” ujarnya.
Orang nomor satu di Kabupaten Tegal ini pun berharap, melalui ULKP akan lebih banyak pelaku UMKM terfasilitasi. Termasuk mereka yang selama ini memakai staples hatneches untuk menutup kemasan beralih ke standing foch atau bahan kemasan tertentu, sehingga produknya pun akan tahan lebih lama dan tidak mudah rusak. Hal tersebut tentunya akan memengaruhi daya saing produk serta menekan risiko kerugian pelaku UMKM sebagai produsen.
Senada dengan Umi, Yulius pun berharap keberadaan Rumah Kemasan ini bisa membantu para pelaku UMKM untuk menciptakan produk yang berdaya saing dengan packaging yang menarik. Disamping pula membantu meringankan biaya pembuatan kemasan para pelaku UMKM.
“Kami sudah menyiapkan tenaga ahli dan alat yang lengkap untuk membantu menciptakan packaging yang berdaya saing bagi pelaku UMKM. Semoga fasilitas ini bisa dimanfaatkan sebaik mungkin,” ujarnya. (EW/hn)
Discussion about this post