SLAWI – Pemerintah Kabupaten Tegal melalui Pjs. Bupati Tegal, Sinoeng N Rachmadi, menyalurkan Beras Cadangan Pemerintah sebanyak 36,19 ton kepada 7088 KK di empat kecamatan di Kabupaten Tegal. Kecamatan tersebut merupakan daerah terdampak bencana banjir yang terjadi pada akhir bulan Februari 2018 yang lalu meliputi wilayah Kecamatan Dukuhturi, Adiwerna, Kramat dan Suradadi. Acara penyerahan beras cadangan pemerintah tersebut dilakukan secara simbolis di empat desa yaitu Tembok Banjaran (Adiwerna), Sidapurna (Dukuhturi), Dampyak (Kramat) dan Sidaharja (Suradadi).
Menurut Sinoeng penyerahan beras cadangan pemerintah ini merupakan sebagai wujud perhatian pemerintah kepada warga masyarakat terdampak bencana banjir mengingat betapa pentingnya pemenuhan kebutuhan pangan bagi masyarakat. Sinoeng mengatakan bahwa beras yang disalurkan merupakan tipe beras medium sehingga sangat layak untuk dikonsumsi oleh masyarakat. “Kalo terjadi apa-apa pada beras lapor nggih” pinta Sinoeng kepada masyarakat yang menerima bantuan tersebut.
Saat menyerahkan beras tersebut, Sinoeng juga mengingatkan kepada warga agar tidak membuang sampah sembarangan seperti buang sampah di sungai sehingga aliran sungai menjadi lancar dan tidak terjadi banjir kembali. ” Mudah-mudahan ini yang terakhir kali” katanya. Selain itu dirinya juga mengucapkan terima kasih kepada Camat Dukuhturi, Mukhtadi, yang telah melaporkan tentang konstruksi jembatan yang menyebabkan sampah tersumbat di tiang jembatan kali kemiri. Dirinya akan meminta kepada Kepala DPU untuk mengkaji ulang konstruksi jembatan tersebut apakah harus diganti atau membangun jembatan yang baru. “Saya akan kesana biar saya lihat sendiri” ujarnya.
Pada kesempatan tersebut, Sinoeng juga mengapresiasi mayarakat yang telah membantu korban banjir pada akhir februari 2018 lalu. Dirinya juga mengatakan bahwa waktu terjadinya bencana banjir meminta masyarakat yang akan membantu korban banjir tidak hanya fokus pada pangan saja namun juga pada kebutuhan wanita dan anak-anak seperti pembalut wanita dan popok bayi.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Tan & KP) Kabupaten Tegal, Khofifah, mengatakan bahwa untuk cadangan beras pemerintah yang ada saat ini hanya sekitar 3 sampai 4 ton yang berasal dari Bulog Sub Divre VI Pekalongan setelah sebelumnya sudah diserahkan kepada sejumlah nelayan di wilayah Kramat, Suradadi dan Warureja (9/2) dikarenakan keadaan darurat gelombang tinggi perairan Laut Jawa di Kabupaten Tegal. Menurutnya apabila Beras Cadangan Pemerintah Kabupaten Tegal habis maka pihaknya akan meminta kepada Pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk mengeluarkan beras cadangan pemerintah Provinsi Jawa Tengah. “Namun mudah-mudahan tidak terjadi bencana lagi” harapnya.
Khofifah juga melaporkan bahwa untuk wilayah Kecamatan Dukuhturi yang terdampak banjir merupakan wilayah pertaniah dengan komoditas bawang merah yang cukup luas. Dirinya mengatakan bahwa komoditas bawang merah belum ada asuransi usaha tani seperti layaknya pertanian komoditas padi sehingga yang bisa dilakukan pihak Dinas Tan & KP hanya melaporkan kepada Kementrian Pertanian RI. “Mudah-mudahan ada nanti perhatian dari sana dengan bencana banjir yang mengenai dampaak pertanian bawang merah” katanya.
Discussion about this post