Slawi – Sebanyak 4.000 orang jamaah menghadiri Majelis Semaan Al-Quran dan Dzikrul Ghofilin Mantab di Pendopo Amangkurat, Minggu (24/12/2023). Kegiatan keagamaan ini diselenggarakan sebagai rangkaian kegiatan refleksi tahun ke-lima masa kepemimpinan Bupati Tegal Umi Azizah dan Wakil Bupati Tegal Sabilillah Ardie. Majelis Mantab ini dipimpin langsung oleh KH. Bahroni.
Umi menuturkan berdzikir dan berdoa adalah inti ibadah, di mana saatnya umat rasulullah merendahkan diri di hadapan kemaha-agungan Allah. Sehingga ini bisa dimaknai sebagai bagian dari ungkapan rasa syukur kepada Sang Pencipta sekaligus sarana ber-mujahadah, melakukan refleksi atas perjalanan umat manusia sebagai khalifah di muka bumi.
Sehingga melalui mujahadah ini diharapkan bisa menjadi langkah untuk mengasah spiritual vertikal maupun horizontal. Mencegah agar nilai-nilai kesantunan, kegotong-royongan, budaya saling membantu, tolong menolong, bekerja keras, dan bekerja ikhlas tidak tergerus oleh kebiasaan baru yang berkembang di era digital society 5.0 yang kerap kali itu kurang sejalan dengan konsep kerohanian Islam atau bahkan adat ketimuran
“Berdzikir dengan sepenuh hati dan dilakukan dengan berjamaah menjadi kekuatan tersendiri untuk mempertebal keyakinan sekaligus menjadi perantara terkabulnya doa yang dipanjatkan, termasuk doa baik kita agar kesejahteraan masyarakat kita terus meningkat,” katanya.
Di sini Umi menjelaskan jika kesejahteraan masyarakat Kabupaten Tegal terus meningkat. Data BPS menyebutkan angka kemiskinan penduduk Kabupaten Tegal berkurang. Persentase penduduk miskin tahun 2023 berkurang 0,6 persen poin di tahun 2023 ini dari 7,9 persen tahun 2022 lalu menjadi 7,3 persen tahun ini. Atau terendah ke delapan dari 35 kabupaten dan kota di Jawa Tengah.
Begitu pula dengan tingkat pengangguran terbuka yang turun 1,04 persen poin dari semula 9,64 persen di tahun 2022 menjadi 8,6 persen untuk tahun 2023. Sementara itu, terkait penanggulangan kemiskinan, pihaknya telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp160 miliar untuk merehab 10.907 rumah tidak layak huni (RTLH) milik warga miskin.
Disamping itu, pihaknya terus berkomitmen memperluas lapangan kerja melalui peningkatan daya saing daerah yang didukung kondusifitas wilayahnya yang terjaga. Sehingga kemudian tidak sedikit investasi yang masuk ke Kabupaten Tegal dan Kabupaten Tegal terkategori sebagai daerah yang ramah investasi. Terlebih, saat ini Pemkab Tegal sudah memiliki Mal Pelayanan Publik atau MPP Satya Dahayu, sebagai sentra pelayanan publik prima yang memudahkan masyarakat mengurus perizinan usaha.
“Dalam menjalankan amanah ini kami menelan rasa suka dan duka. Rasa bangga dan bahagia kami rasakan ketika bisa melakukan yang terbaik untuk masyarakat Kabupaten Tegal. Sedangkan rasa duka kami rasakan ketika tidak bisa memberikan apa yang menjadi harapan masyarakat,” ujarnya.
Orang nomor satu di Kabupaten Tegal ini pun meminta jika satu babak periode pemerintahan ini berakhir, harus dilanjutkan di babak baru pemerintahan nanti, siapapun pemimpinnya.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada segenap elemen masyarakat, para kiai, tokoh ulama yang telah mendukung pelaksanaan program pembangunan di Kabupaten Tegal semasa saya dan pak wabup menjabat. Dan mohon maaf jika ada yang masih kurang dari harapan bapak, ibu semuanya,” ucapnya. (EW/hn)
Discussion about this post