Slawi – Tangkap peluang pasar tenaga kerja di sektor industri manufaktur dan kebutuhan komponen logam, Pemkab Tegal gandeng sejumlah pihak membuka program pelatihan Dojo Training Center dan memfasilitasi kerja sama kemitraan antara industri besar dengan industri kecil menengah (IKM) logam Kabupaten Tegal.
Simbolis penandatanganan kerja sama kemitraan antar pelaku usaha industri dan peresmian program Dojo Training Center ini berlangsung di Gedung Dadali, Rabu (25/01/2023). Turut hadir menyaksikan penandatanganan di acara tersebut Direktur IKM Logam, Mesin, Elektronika dan Alat Angkut Ditjen IKM dan Aneka Kementerian Perindustrian RI Dini Hanggandari, Bupati Tegal Umi Azizah, pelaksana tugas Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disperinaker) Kabupaten Tegal Fakihurrohim beserta sejumlah perwakilan perusahaan dan pengurus Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA).
Bupati Umi melalui sambutannya mengapresiasi pelaksanaan program Dojo Training Center di Lingkungan Industri Kecil (LIK) Takaru ini. Melalui program tersebut diharapkan, kualitas sumber daya manusia lulusan sekolah menengah kejuruan (SMK) meningkat dan siap kerja sesuai dengan spesifikasi kebutuhan tenaga kerja di sektor industri terkait.
Peserta Dojo ini tidak hanya menjalankan program training saja, tetapi juga magang ke perusahaan-perusahaan selama beberapa bulan. Harapannya, lulusan Dojo bisa langsung terserap ke IKM ataupun industri besar karena sudah memiliki kompetensi yang memadai.
“Kata bangun, kita fasilitasi sarana Dojo di LIK Takaru ini sebagai training center, sebagai tempat pelatihan kompetensi SDM tenaga kerja dengan kurikulumnya yang sesuai standar kebutuhan industri,” kata Umi.
Program Dojo ini merupakan hasil kerja kolaborasi antara Pemkab Tegal melalui Disperinaker dengan Kementerian Perindustrian RI, YDBA, akademisi dan sektor swasta pelaku industri. Guna mendukung terwujudnya ekosistem sirkular, selain mendirikan Dojo Training Center, pihaknya juga melengkapi sarana material center dan UPTD Laboratorium Perindustrian di LIK Takaru.
“Ekosistem sirkular ini secara bertahap akan terus kami kembangkan agar semakin mantap, terutama adaptasinya pada penggunaan sistem dan perangkat teknologi industri 4.0,” ujarnya.
Adapun kemitraan yang terbangun antara IKM dan sejumlah perusahaan industri seperti PT Astra Honda Motor, PT Hitachi Construction Machinery Indonesia, PT Adya Erantech Industri dan PT Hamana Works Indonesia diharapkan mampu meningkatkan daya saing pelaku IKM disamping memperluas jejaring pemasarannya.
Pembinaan kepada pelaku industri longam, pemberian jaminan kemudahan layanan perizinan berusaha dan investasi serta kerjasamanya dengan YDBA menjadi faktor kunci pengembangan ekosistem industri lokal agar mampu berkolaborasi dengan ekosistem manufaktur industri besar di Jabodetabek.
Sementara itu, Direktur IKM Logam Kementerian Perindustrian Dini Hanggandari berharap melalui kerja sama kemitraan IKM logam Kabupaten Tegal yang masuk ke rantai pasok atau supply chain industri besar akan semakin menguat. Di sini pihaknya akan terus melakukan pendampingan supaya produk komponen logam IKM dari Kabupaten Tegal dapat diterima industri skala besar.
“Mudah-mudahan dari sini pesanannya semakin tambah, kualitasnya semakin meningkat. Saya akui IKM Kabupaten Tegal ini adalah yang terbaik karena pelaku IKM-nya mau berubah jadi lebih baik dan adaptif pada penggunaan perangkat teknologi yang semakin efisien,” ungkapnya.
Pada kesempatan yang sama, perwakilan Direktur PT Astra Honda Motor Nunung Sudianto mengatakan delapan IKM Kabupaten Tegal yang sudah menjalin kemitraan dengan Astra memiliki peluang untuk tumbuh menjadi industri besar.
“Tetap semangat, maksimalkan program Dojo ini untuk meningkatkan kompetensi SDM tenaga kerjanya. Karena jika SDM di IKM ini naik maka kualitas produknya juga semakin baik. Saya percaya Kabupaten Tegal sebagai Jepangnya Indonesia bisa Go tangguh, Go ekspor dan Go global,” pungkasnya. (AD/hn)
Discussion about this post