Slawi – Menanggapi laporan masyarakat di media sosial yang memuat unggahan kondisi kontainer sampah yang sudah tidak layak pakai, Kepala Bidang Pengelolaan Sampah, Limbah dan Bahan Beracun Berbahaya (PSLB3) Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Tegal Eko Supriyanto angkat bicara.
Saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (25/10/2022) lalu, Eko menuturkan, dari 18 kontainer sampah yang dimiliki DLH Kabupaten Tegal, dua kontainer saat ini sedang dalam proses pembetulan di bengkel dan enam kontainer kondisinya perlu perbaikan.
Keenam kontainer yang perlu perbaikan tersebut memang masih dioperasikan pihaknya untuk mencegah terjadinya penumpukan sampah di titik tempat pembuangan sementara sampah. Rencana perbaikan keenam kontainer ini sudah diusulkan pada perubahan APBD Kabupaten Tegal Tahun 2022.
“Perbaikan keenam kontainer ini sudah kami sampaikan di APBD perubahan 2022. Mudah-mudahan disetujui, karena sudah sangat mendesak untuk menampung dan mengangkut sampah ke TPA (tempat pemrosesan akhir) Penujah,” kata Eko
Di tahun sebelumnya, pihaknya memang sudah mengusulkan rencana perbaikan dan pengadaan kontainer sampah baru karena memang masih kurang dari segi jumlah. Hanya saja, usulan tersebut tidak dapat direalisasi akibat kebijakan refocusing anggaran selama masa pandemi Covid-19.
Menurut catatannya, pada tahun 2019 DLH Kabupaten Tegal membeli dua kontainer sampah baru. Sedangkan di tahun 2020, lima unit kontainer sampah berhasil diperbaiki. Namun, di tahun 2021, tidak ada alokasi anggaran untuk pembelian ataupun pemeliharaan.
Diakui, kerusakan plat besi pada kontainer sampah ini kerap kali terjadi. Penyebabnya adalah air lindi atau cairan dengan tingkat keasaman tinggi yang dihasilkan dari timbunan sampah di dalamnya akibat paparan air hujan. Kondisi ini mempercepat terjadinya korosi pada kontainer.
“Kontainer sampah ini sifatnya mobile, pengganti TPS (tempat penampungan sementara). Dua sampai tiga hari sekali kontainer ini kami angkut ke TPA menggunakan truk armroll. Pada durasi waktu itu, khususnya saat musim penghujan, air lindi terbentuk yang akhirnya membuat plat besi di kontainer berkarat,” ujarnya.
Lebih lanjut Eko memaparkan DLH Kabupaten Tegal didukung oleh 30 armada pengangkut sampah. Rinciannya, 27 unit berupa dump truk dan tiga unit lainnya berupa truk amroll. Adapun penempatan kontainer sampah ini ada di 18 titik lokasi, terutama di pasar yang tidak tersedia TPS, seperti Pasar Banjaran, Pasar Lebaksiu, Pasar Kupu, dan lain sebagainya.
Sementara untuk kebutuhan di rumah sakit dan perusahaan di Kabupaten Tegal, pihaknya menekankan agar mereka menyediakan kontainernya sendiri. Adapun DLH tinggal mengangkutnya ke TPA. Kebijakan ini diterapkan karena jumlah kontainer sampah yang terbatas.
Menutup pembicaraan, Eko menambahkan terkait pajak kendaraan truk pengangkut sampah sudah diurus seluruhnya. Adapun kebutuhan mendesak lainnya untuk operasional armada pengangkut sampah seperti penggantian baru ban truk sampah harapannya bisa diperhatikan dan dicukupi di usulan perubahan APBD 2022 ini. (EW/hn)
Discussion about this post