Lebaksiu – Wakil Bupati Tegal sekaligus Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Tegal Sabilillah Ardie menargetkan angka stunting di Kabupaten Tegal turun menjadi 24,5 persen di tahun 2024. Hal ini disampaikan Ardie saat membuka rapat koordinasi persiapan Gebyar Posyandu Tahun 2022 di Kampung Moci, Lebaksiu, Kamis (14/07/2022) pagi.
“Saat ini angka stunting di Kabupaten Tegal berdasarkan hasil Studi Status Gizi Indonesia atau SSGI mencapai 28,1 persen. Dengan intervensi gizi spesifik dan gizi sensitif serta strategi yang sudah disiapkan khusus, harapannya di tahun 2024 nanti angka stunting kita bisa turun,” katanya.
Salah satu upaya yang dirancang TPPS ini adalah menyelenggarakan gebyar Posyandu di bulan Agustus mendatang. Gebyar Posyandu ini, lanjut Ardie merupakan usaha penurunan angka stunting yang langsung menyasar pada ibu hamil dan bayi.
“Kita fokusnya ke ibu hamil dan bayi umur 0-1 tahun. Ibu hamil di tahun 2022 ini akan melahirkan bayi yang nantinya di tahun 2024 akan dilakukan antropometri, diukur dimensinya, apakah terjadi stunting atau tidak. Sedangkan bayi umur 0-1 tahun saat ini akan diukur apakah terkategori stunting atau tidak sampai di tahun 2024 mendatang,” jelas Ardie.
Sehingga Ardie pun menitip pesan kepada Tim Penggerak PKK di masing-masing kecamatan, penyuluh KB, kader KB, bidan desa dan organisasi masyarakat untuk mendukung kegiatan Gebyar Posyandu ini.
“Teknis kegiatan ini dilaksanakan bulan Agustus. Mohon untuk menggencarkan informasi ini secara masif, supaya partisipasi ibu hamil dan bayi yang ikut serta di Gebyar Posyandu tinggi,” ujarnya.
Selain itu, pihaknya juga menyelenggarakan lomba Tiktok dengan tema aksi bersama menumbuhkan kepedulian dan kemampuan mencegah stunting. Ardie menuturkan, diselenggarakannya lomba video kreasi Tiktok ini merupakan usaha kampanye Pemkab Tegal tentang pentingnya mencegah stunting.
“Lomba video kreasi Tiktok ini adalah usaha untuk mengedukasi masyarakat bahwa mencegah stunting itu penting dan ini bisa dilakukan siapa saja sepanjang tahu ilmunya, tahu caranya. Oleh karenanya di video Tiktok nantinya harus ada informasi yang benar dan tepat untuk mencegah stunting,” jelasnya. (OI/hn)
Discussion about this post