TALANG – Pemerintah Kabupaten Tegal secara resmi telah melaunching Desa Kaligayam dan Desa Pesayangan di Kecamatan Talang sebagai destinasi wisata religi. Peresmian di Pondok Pesantren At-Tauhidiyyah Dukuh Giren Desa Kaligayam siang tadi (24/1) berlangsung khidmat. Pondok pesantren dibawah asuhan KH. Achmad Saidi bin Said bin Armia ini sebelumnya memang sudah dikenal luas hingga ke mancanegara, dan bahkan Presiden RI Joko Widodo pun juga pernah Tarkhim disini bulan Juni 2016 lalu.
Mengawali sambutannya, KH. Achmad Saidi mengatakan, melalui konsep pengembangan wisata religi ini pihaknya akan menghadirkan taman keilmuan, pusat kajian dan pengembangan Islam dengan melibatkan para kyai dan santri yang siap membantu masyarakat mendalami ilmu Al-Qur’an, hadits, tafsir, filsafat dan lain sebagainya. “Taman ilmu ini juga kami sediakan bagi mereka yang ingin belajar membaca dan menulis Al-Qur’an”, katanya. .
Sementara Bupati Tegal Enthus Susmono lewat sambutannya mengatakan, dengan telah diresmikannya Ponpes At-Tauhidiyyah sebagai destinasi wisata religi ini maka ‘multiplier effect’-nya akan lebih kuat. Enthus mengatakan, keberadaan At-Tauhidiyyah-lah yang akan memperkuat wisata religi di Kabupaten Tegal. “Ada nilai-nilai spritual tersendiri disini yang tidak bisa kita dijumpai di tempat lain”, katanya.
Enthus berharap dengan berkembangnya desa wisata religi ini, akhlak masyarakat Kabupaten Tegal dan sekitarnya bisa menjadi lebih baik, sesuai dengan norma keagamaan, menjadi manusia yang religius serta dapat mempelajari ilmu keagamaan lebih mendalam. “Wisatawan yang berwisata religi berarti orientasi hidupnya jelas, masuk surga” katanya.
Sebelumnya Kabid Pemasaran dan Pengembangan Produk Wisata Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Parpora) Kabupaten Tegal, Siti Fazilah mengatakan, untuk persiapan launching wisata religi ini pihaknya sydah melakukan pendekatan pemberdayaan masyarakat. Tujuannya, selain memperkuat ekosistem wisata religi, setiap kali ada pagelaran atau kegiatan lain di Ponpes ini bisa mengambil sumberdaya dari masyarakat sekitar. Fazilah Desa wisata religi maupun wisata lainnya dilakukan secara bottom up dari masyarakat yang bekerjasama dengan kepala desa, Muspika, kelompok sadar wisata (Pokdarwis) dan Dinas Parpora Kabupaten Tegal.
Sementara itu, Humas Ponpes At-Tauhidiyyah Ahmad Suyanto mengatakan bahwa dengan diresmikannya desa wisata religi ini pihaknya berharap Dukuh Giren bisa menjadi Islamic Center dan pusat pendidikan keagamaan. Suyanto menambahkan bahwa Ponpes telah mempersiapkan takhasus atau kelas-kelas khusus untuk belajar agama, kemudian pelajaran dan kedisiplinan Ponpes pun turut diperketat. Dia menjelaskan bahwa wisata religi ini bukan seperti wisata pada umumnya, tapi lebih mengkhususkan pada pendalaman ilmu keagamaan.
Suyanto menegaskan bahwa desa wisata religi Giren berlaku untuk umum dan terbuka bagi semua kalangan tanpa terkecuali. “Wisata disini juga memiliki beberapa alternatif waktu kunjungan, antara lain malam Ahad dan malam Kamis. Kemudian bagi masyarakat yang ingin belajar lebih dalam tentang ilmu keagamaan, bisa mondok (bermukim) di Ponpes”, katanya. Dan sementara ini, sosialisasi wisata religi ke Ponpes Giren kami lakukan seminggu sekali, yaitu saat pengajian di luar Kabupaten Tegal seperti di Jakarta, Banjarnegara dan sejumlah kota lainnya.
Pasca ini, menyusul berikutnya peresmian Desa Cikura di Kecamatan Bojong sebagai destinasi wisata religi besok hari Kamis (25/1).
Discussion about this post