Slawi – Pelajar SMA Negeri 1 Kota Tegal di bawah panji Smansa Cyber Group borong nominasi kategori pelajar pada penyelenggaraan Festival Film Tegal (FFT) 2021. Lewat garapan filmnya berjudul Aksara, Smansa sabet empat nominasi, yakni film pendek terpilih, sutradara terpilih, ide cerita terpilih dan pemeran utama terpilih.
Tercatat ada 11 nominasi yang diperebutkan pada ajang FFT 2021 ini dengan total hadiah mencapai Rp 12,5 juta. Bupati Tegal Umi Azizah saat membuka acara Penganugerahan FFT 2021 di Gedung Dadali, Rabu (27/10/2021) malam mengatakan jika festival tersebut bukan sekedar ajang kompetisi meraih kemenangan, lebih dari itu adalah membuka kesempatan lahirnya sineas muda berbakat untuk berkarya lebih hebat dan berkelanjutan.
“Soal menang kalah, dapat atau tidak dapat nominasi penghargaan bukan menjadi soal. Karena yang terpenting di sini adalah membangun dan menjaga semangat menciptakan lebih banyak karya, spirit untuk terus belajar menyempurnakan karyanya,” kata Umi.
Melalui penyelenggaraan FFT, Umi terus mendukung berbagai upaya pembinaan dengan mewadahi komunitas, memberikan ruang kreatif bagi tumbuh kembangnya perfilman daerah. Sementara untuk keberlanjutan industri perfileman lokal, pihaknya mengarahkan publikasi layanan masyarakat di organisasi perangkat daerah bisa menggunakan film pendek sebagai medianya.
Tak lupa, dirinya pun mengapresiasi jajaran Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Tegal dan event organizer yang telah mengemas FFT 2021 ini secara apik dan mendapat animo baik dari peserta lomba film pendek.
“Kreasi perfilman kita tidak boleh mati hanya karena pandemi, tidak boleh tidur dan kita mesti jalan terus. Lewat festival ini, kita akan terus berupaya meneruskan semangat yang ada dan menjadikan perfilman ini sebagai bagian dari solusi berkarya di masa pandemi, bangkit dari keterpurukan,” tandasnya.
Adapun daftar penerima anugerah penghargaan FFT 2021 ini adalah:
- Film Spesial Pilihan Juri: Duman, produksi Sisi Lain Desa Kalibakung.
- Poster Film Terpilih: Brangasan, produksi Desa Sinema Kepunduhan.
- Ide Cerita Terpilih Pelajar: Aksara, produksi Smansa Cyber Group.
- Ide Cerita Terpilih Umum: Pocompong, produksi Satire Production.
- Pemeran Utama Terpilih Pelajar: M. Reza Faizal dalam film Aksara, produksi Smansa Cyber Group.
- Pemeran Utama Terpilih Umum: Abdul Qodir Zuhri dalam film Pocompong, produksi Satire Production.
- Sutradara Terpilih Pelajar: Muhammad Hanif dalam film Aksara, produksi Smansa Cyber Group.
- Sutradara Terpilih Umum: Marjo Klengkam dalam film Brangasan, produksi Desa Sinema Kepunduhan.
- Film Pendek Terpilih Pelajar: Aksara. produksi Smansa Cyber Group.
- Film Pendek Terpilih Umum: Brangasan, produksi Desa Sinema Kepunduhan.
- Film Favorit pilihan warganet: Ma’e Rahman, produksi Teater Emas MAN 1 Tegal.
Sementara itu, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Tegal Bambang Kusnandar Aribawa menuturkan tujuan penyelenggaraan FFT adalah mencetak sineas-sineas muda berbakat di bidang perfilman sebagai modal sumber daya kreatif. Sekaligus mengangkat berbagai potensi keragaman budaya, kegiatan sosial dan ekonomi di masyarakat Kabupaten Tegal.
“Sejak pendaftaran dibuka dari awal Agustus sampai tanggal 15 Oktober 2021 tercatat ada 38 film pendek yang masuk. Terbagi atas 14 film pendek dari peserta pelajar dan 20 film pendek dari peserta umum. Sementara empat film lainnya tidak ikut dikompetisikan karena dari luar Tegal,” jelasnya.
Terkait proses penjurian, Aribawa menyampaikan bahwa semua film pendek yang masuk diseleksi langsung oleh dewan juri profesional seperti Achmad Romie, sutradara asal Tegal yang sudah memproduksi beberapa film bioskop seperti film Mantan (2017) yang dibintangi Luna Maya. Kemudian Sidharta Tata, sutradara muda yang sedang naik daun melalui film serialnya yang berjudul Hitam (2021) serta Jason Iskandar seorang sutradara sekaligus penulis skenario dan founder studio Antelope. (OI/hn)
