Slawi – Kemampuan beradaptasi dengan perubahan zaman dan membangun pola kerja kolaboratif menjadi standar kompetensi elit birokrasi Pemerintah Kabupaten Tegal. Hal tersebut disampaikan Bupati Tegal Umi Azizah saat melantik sebelas orang pejabat pimpinan tinggi pratama di lingkungan Pemerintah Kabupaten Tegal, di Pendopo Amangkurat, Rabu (29/09/2021) siang.
Umi mengatakan, era open government dan disrupsi tatanan kehidupan masyarakat yang seiring dengan kemajuan teknologi informasi turut mempengaruhi struktur organisasi pemerintahan, termasuk pola karir pejabat di dalamnya yang bergerak dinamis.
“Pada dasarnya, struktur organisasi pemerintah dibentuk dan disusun berdasarkan tuntutan kebutuhan birokrasi dalam memberikan pelayanan yang cepat, tepat dan adaptif, mampu menyesuaikan kebijakannya dengan perubahan lingkungan global,” kata Umi.
Konsekuensinya, setiap pejabat aparatur sipil negara dituntut mampu mengembangkan kapasitas dan kompetensinya, terutama kemampuannya beradaptasi dan berkolaborasi. Sebab, penyelesaian permasalahan di lapangan seringkali menyangkut kebijakan dan kewenangan lintas sektor.
Umi mencontohkan, kewenangan penertiban penambang liar tanpa izin di sepanjang daerah aliran sungai (DAS) Kaligung ada di Pemprov Jateng. Akan tetapi, ketika terjadi permasalahan, Pemerintah Kabupaten Tegal menjadi pihak pertama yang menerima laporan karena dampaknya dirasakan langsung oleh warga.
“Sehingga untuk mencegah agar aktivitas perusakan lingkungan itu tidak kembali berulang, maka kerjasama lintas lembaga, lintas pemerintahan mutlak diperlukan,” tandasnya.
Sementara disrupsi sektor pelayanan publik di era internet of things ini dicontohkan Umi pada sertifikat vaksin. Menurutnya, melalui dukungan perangkat lunak, sertifikat vaksin tidak perlu dicetak. Sedangkan untuk menunjukkan keasliannya, kode QR (quick response) pada sertifikat vaksin dapat dipindai melalui aplikasi di gawai pintar.
“Jadi boleh saya katakan, dunia saat ini sudah berubah dari segala sisi. Untuk itu, saya minta bapak, ibu pejabat harus bisa menyesuaikan diri. Menjalankan amanatnya dengan baik dan menomorsatukan integritas,” pesan Umi.
Adapun sebelas pejabat pimpinan tinggi pratama Pemerintah Kabupaten Tegal yang dilantik antara lain:
- Bambang Kusnandar Aribawa, sebelumnya Kepala Bappeda dan Litbang, kini Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika,
- Suharinto, sebelumnya Kepala Satuan Polisi Pamong Praja, kini Kepala Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah,
- Supriyadi, sebelumnya Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil kini Kepala Satuan Polisi Pamong Praja,
- Abasari, sebelumnya Staf Ahli Bupati Tegal kini Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik,
- Moh. Soleh, sebelumnya Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretaris Daerah, kini Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu,
- Kushartono, sebelumnya Sekretaris DPRD, kini Staf Ahli Bupati Tegal,
- Hendadi Setiaji, sebelumnya Kepala Dinas Kesehatan, kini Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretaris Daerah,
- Fakihurohim, sebelumnya Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu, kini Asisten Administrasi Umum Sekretaris Daerah,
- Abdul Apipudin, sebelumnya kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan, kini Staf Ahli Bupati Tegal,
- Dessy Arifianto, sebelumnya Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika kini Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa,
- Eko Jati Suntoro, sebelumnya Kepala Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah, kini Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan. (OI/hn)
Discussion about this post