Slawi – Sebanyak 30 ibu hamil berisiko stunting mendapatkan bantuan pemberian makanan tambahan (PMT) dari Forum Guru Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Kabupaten Tegal Angkatan Tahun 2023. Penyerahan bantuan PMT berupa telor, buah-buahan dan susu ini berlangsung di Pendopo Amangkurat, Sabtu (02/09/2023).
Selain itu, santunan juga diberikan kepada 180 anak yatim atau piatu dari 18 wilayah kecamatan di Kabupaten Tegal.
Bupati Tegal Umi Azizah yang hadir di acara tersebut menyampaikan apresiasinya atas bantuan PMT ini sebagai wujud respon baik guru PPPK dalam membantu percepatan penurunan stunting di Kabupaten Tegal, disamping juga meningkatkan derajat kesejahteraan anak-anak yatim piatu.
Dalam kesempatan ini, Umi menuturkan jika guru merupakan tulang punggung negara dalam mendidik dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Tugas guru saat ini adalah menyiapkan generasi pembelajar, generasi cerdas dan unggul untuk menyongsong visi Indonesia Maju, Indonesia Emas 2045.
Guru memiliki peran sentral dalam mewujudkan pendidikan berkualitas, di mana seorang guru selayaknya juga bisa menginspirasi dan memotivasi siswa pembelajar, bahkan untuk melakukan hal-hal yang mungkin tak terbayangkan sebelumnya. Sehingga menurutnya profesi guru merupakan salah satu profesi yang mulia.
“Guru merupakan profesi yang sangat mulia, sebab kita tau guru menurunkan ilmunya semata-mata demi mencerdaskan bangsa, sehingga peran guru sangat menentukan kemajuan negara ke depan,” ujarnya.
Saat ini, jumlah ASN di Pemerintah Kabupaten Tegal ada 9.505 pegawai termasuk guru PPPK. Jumlah tersebut dirasa masih kurang, terutama ASN guru, sehingga di tahun 2023 ini akan ada penerimaan CPNS guru sebanyak 360 formasi.
Guru menurut Umi memiliki tantangan yang tidak mudah, sebab guru dihadapkan pada transformasi dan kemajuan teknologi yang berkembang semakin pesat. Dirinya pun meminta guru cepat beradaptasi dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi ini, termasuk implementasinya dalam Kurikulum Merdeka.
Sementara itu, Ketua Panitia Kegiatan Tasyakuran dan Santunan Joko Waluyo mengatakan, kegiatan ini dilatarbelakangi oleh janji para guru PPPK menggelar tasyakuran dan memberikan santunan jika mereka diangkat menjadi ASN. Alhasil, di tahun 2023 ini, sebanyak 1.453 orang guru berhasil dilantik menjadi guru PPPK.
“Alhamdulillah, ini merupakan hasil dari perjuangan, jawaban atas kegelisahan hati para guru honorer yang gundah karena saat itu tidak ada arah yang jelas akan status kepegawaiannya. Sampai kemudian pengurus dan anggota forum ini bernazar apabila diangkat menjadi ASN, kita bersepakat untuk menggelar tasyakuran dan memberikan santunan,” ujarnya.
Senada dengan itu, Ketua Forum Guru PPPK Kabupaten Tegal Majid Abdilah memberikan ucapan terima kasihnya kepada semua pihak, terutama pemangku kebijakan yang telah memberikan kesempatan kepada guru honorer untuk menjadi ASN melalui jalur seleksi PPPK.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu perjuangan kami, baik secara moril maupun materil,” pungkasnya. (EW/hn)
Discussion about this post