Slawi – Pasca asesmen nasional tentang pembelajaran tatap muka di sekolah, Bupati Tegal Umi Azizah ajak penilik dan kepala sekolah bisa memanfaatkan hasilnya untuk mengefektifkan pembelajaran dan pengalokasian sumber daya di sekolah guna mengatasi dampak penurunan hasil belajar akibat pandemi Covid-19.
Hal tersebut disampaikan Umi saat acara melantik dan mengambil sumpah janji jabatan satu orang kepala taman kanak-kanak, 144 kepala sekolah dasar negeri dan enam pejabat fungsional penilik sekolah di lingkungan Pemerintah Kabupaten Tegal, di Pendopo Amangkurat, Kamis (30/12/2021).
Menurut Umi, pola pembelajaran daring dari rumah untuk menggantikan pembelajaran tatap muka di sekolah selama pandemi Covid-19 lalu telah menyebabkan kehilangan hasil belajar atau learning loss pada peserta didik. Tingkat learning loss tersebut tentunya berbeda antarsekolah. Sehingga melalui kebijakan penyelenggaraan asesmen nasional yang sudah berjalan, diharapkan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Tegal bisa mengetahui gambaran kondisi pembelajaran di masing-masing sekolah.
Lebih lanjut Umi mengatakan kepala sekolah merupakan jabatan strategis, kepanjangan tangan Dinas Dikbud Kabupaten Tegal sekaligus ujung tombak pencapaian standar nasional pendidikan. “Sedangkan pengawas sekolah tugasnya memastikan kepala sekolah di lingkungan binaannya untuk melakukan perubahan dan perbaikan,” ujarnya.
Umi pun menegaskan, dalam melaksanakan tugas, kepala sekolah harus mampu memegang teguh integritas dan tidak terjebak pada praktik tidak terpuji seperti suap untuk meraih jabatannya. Sebab, proses seleksi hingga pelantikan pejabat di lingkungan Pemkab Tegal, semuanya berjalan objektif, akuntabel, dan profesional.
Diungkapan pula tentang rencana vaksinasi pada anak sekolah untuk membangun kekebalan komunitas di lingkungan pendidikan guna mengantisipasi pandemi Covid-19 gelombang ke tiga karena adanya varian Omicron. Umi meminta setelah penuntasannya pada siswa SMP dan SMA, sasaran vaksinasi berikutnya adalah anak usia enam sampai dengan sebelas tahun atau setara SD.
Sehingga kerjasama kepala sekolah, terutama sekolah dasar dalam membantu mensukseskan percepatan program vaksinasi ini sangat diperlukan. Vaksinasi merupakan syarat fundamental untuk membangun kehidupan belajar mengajar yang aman di lingkungan sekolah.
“Lakukan pendekatan kepada wali murid atau orang tua siswa. Bangun komunikasi persuasif dan berikan pemahaman yang baik kepada orang tua siswa. Karena bagaimana pun, orang tua siswa adalah sosok kunci dan berperan penting dalam menentukan keikutsertaan anaknya pada program vaksinasi ini,” pungkas Umi. (FH/hn)
Discussion about this post