Slawi – Pendekatan kerwirausahaan diharapkan mampu memulihkan kondisi perekonomian Kabupaten Tegal pasca pandemi Covid-19, disamping menekan tingkat pengangguran terbuka agar tidak melebihi dua digit. Pesan tersebut disampaikan Bupati Tegal Umi Azizah usai mengikuti focus group discussion penyusunan program kerja tim percepatan akses keuangan daerah TPAKD Kabupaten Tegal tahun 2022 di ruang rapat Nusantara, Gedung Amartha Setda, Kamis (09/12/2021).
Umi berharap, program kerja TPAKD yang didalamnya mencakup pengembangan dan pemulihan sektor UMKM diharapkan bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, termasuk dukungan memulai usaha dan penyediaan akses ke sektor jasa keuangan.
Di hadapan Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Tegal, Umi mengungkapkan jika pihaknya saat ini memiliki tugas memfasilitasi penyaluran 71.346 orang penduduk angkatan kerja di Kabupaten Tegal yang masih menganggur ke pasar kerja maupun wirausaha.
“Di tengah upaya memulihkan perekonomian pasca pandemi, kita punya “PR” besar menyalurkan 9,97 persen pengangguran terbuka ke pasar kerja dan wirausaha. Dan di lihat dari komposisinya, 25,17 persennya adalah lulusan SMK dan 17,12 persen lulusan perguruan tinggi,” ujar Umi.
Adanya komposisi tenaga kerja terampil dan terdidik yang belum bekerja tersebut mendorong pihaknya memperkuat implementasi program kewirausahaan, termasuk wirausaha pemuda pemula untuk stimulasi anak-anak muda masuk ke dunia wirausaha.
“Kita dekatkan, kita kenalkan mereka dengan formula untuk memulai bisnisnya yang baik, yang benar dan aman. Termasuk ketika saatnya memerlukan pinjaman modal usaha, jangan sampai terjebak tawaran pinjaman online ilegal. Jangan sampai pula terjebak pada investasi bodong yang merugikan,” tandasnya.
Sehingga Umi pun mendorong peran TPAKD Kabupaten Tegal memperkuat jangkauan akses layanan program dari lembaga keuangan resmi seperti KUR Reguler, KUR Daerah, maupun Kredit Berkah di samping penguatan literasi digital UMKM.
Sementara itu, Kepala OJK Tegal Ludy Arliyanto mengatakan jika TPKAD masih akan fokus dalam upaya pemulihan ekonomi nasional, dimana dirinya dituntut untuk menumbuhkan sektor ekonomi UMKM.
“Kondisi pandemi membuat kita dihadapkan pada urgensi mengatasi permasalahan untuk memulihkan aktivitas perekonomian, di antaranya bagaimana membantu meringankan beban pelaku usaha yang terdampak, melalui pemberian bantuan modal, pendampingan pelaku usaha serta dukungan kebijakan yang berkelanjutan,” kata Ludy.
Senada dengan Umi, ia pun meminta kepada perbankan supaya mempunyai inovasi terkait pemulihan ekonomi, seperti program KUR Daerah yang digagas Bank TGR.
“Baru ada bank milik Pemda mempunyai program yang sangat membantu para pelaku UMKM, terlebih di masa pandemi seperti saat sekarang ini,” pungkasnya. (OI/hn)
Discussion about this post