Slawi – Tingginya antusias warga untuk berwisata pasca Hari Raya Idul Fitri 1442 hijriah sudah diantisipasi Pemerintah Kabupaten Tegal. Salah satunya membatasi jumlah pengunjung yang akan masuk ke kawasan objek wisata pemandian air panas Guci, Minggu (16/05/2021) lalu. Informasi ini disampaikan Bupati Tegal Umi Azizah saat mengikuti acara halal bihalal virtual bersama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dari Rumah Dinas Bupati Tegal, Senin (17/05/2021) pagi.
Umi mengungkapkan, langkah pembatasan tersebut diambil untuk mencegah terjadinya klaster penularan Covid-19 akibat kerumunan wisatawan. “Selain mengintensifkan pengawasan penerapan protokol kesehatan, kami juga terus memantau perkembangan arus masuk wisatawan. Setelah mencapai batas maksimal yang bisa ditoleransi, kami pun menutup akses masuknya. Sifatnya hanya sementara dan dibuka lagi jika jumlah pengunjung di dalamnya sudah berkurang,” ujar Umi.
Umi yang didampingi Kepala Kejaksaan Negeri Kabupaten Tegal Budi Bimo Hartono dan perwakilan dari unsur Forkopimda Kabupaten Tegal lainnya serta sejumlah kepala organisasi perangkat daerah mengatakan jika arus mudik Lebaran Idul Fitri 1442 hijriah di wilayahnya sangat kondusif. Dari catatan Umi, setidaknya ada 20 ribu orang pemudik yang masuk ke Kabupaten Tegal selama masa mudik ini.
“Jumlah ini jauh lebih sedikit jika dibandingkan dengan jumlah pemudik tahun lalu yang mencapai 65 ribu orang. Menurunnya jumlah pemudik ini sangat dipengaruhi oleh kebijakan larangan mudik Lebaran Pemerintah,” kata Umi saat menyampaikan laporannya kepada Ganjar.
Menanggapi ini, Ganjar pun mengapresiasi dan mengucapkan terimakasihnya kepada segenap jajaran Forkopimda di Jawa Tengah, tak terkecuali di Kabupaten Tegal yang telah jauh-jauh hari mempersiapkan anjuran kepada masyarakatnya agar tidak mudik.
Ganjar pun mengungkapkan, berdasarkan catatan Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Tengah, sedikitnya ada 600 ribu warga pemudik yang masuk ke Jawa Tengah. Menyikapi itu, Ganjar berpesan kepada warga masyarakat agar waspada. “Kita jangan lengah. Harus tetap waspada dengan kondisi apapun,” tegasnya.
Di akhir sambutannya, Ganjar menitip pesan kepada para kepala daerah supaya bersinergi dengan Forkopimda dan dinas kesehatan setempat untuk mengantisipasi adanya peningkatan kasus Covid-19 pasca mudik Lebaran, termasuk menindak tegas pengelola objek wisata yang tidak mampu mengendalikan warga pengunjungnya sehingga menimbulkan kerumunan. Ganjar menegaskan, Satgas Covid-19 sesuai tingkatannya bisa langsung menutupnya.
“Kejadian di beberapa tempat wisata yang ramai sampai kemudian menimbulkan kerumunan segera dibereskan, bila perlu ditutup. Inilah yang bisa kita lakukan untuk mengamankan masyarakat dari Covid-19. Sehingga saya minta tolong kepala daerah bisa saling bersinergi untuk mengontrol tempat-tempat yang berpotensi kerumunan, utamanya wisata,” pesan Ganjar. (OI)
Discussion about this post