Balapulang – Sempat terjadi ambles di tanjakan Clirit, Desa Kalibakung, Kecamatan Balapulang, ruas jalan yang menjadi akses wisata menuju Guci ini sudah kembali normal. Sejumlah petugas dari Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Tegal bergerak cepat menutup celah jalan yang turun akibat tanah gerak dengan urgan pasir dan batu yang dipadatkan alat berat. Bupati Tegal Umi Azizah pun meninjau proses pengurugannya pada Sabtu (13/02/2021) siang.
Sebelumnya, Umi mendapat laporan warga soal jalan ambles ini hari Sabtu (13/02/2021) pagi. Ia pun segera memerintahkan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Tegal untuk melakukan pengecekan dan perbaikan.
“Begitu mendapatkan laporan warga, saya langsung telpon kepala DPU untuk mengecek jalan ambles ini. Responnya pun cepat dan langsung ditangani. Ini bisa dilihat dari progresnya yang sudah hampir selesai. Pokoknya kita kejar supaya bisa dilalui dulu dan masyarakat bisa melewatinya dengan aman. Soal nyaman nanti kalau sudah tanahnya sudah lebih stabil,” kata Umi.
Umi mengungkapkan, insiden jalan ambles di sejumlah titik pada ruas ini sudah pernah terjadi enam tahun silam. Diduga penyebabnya pun sama, yaitu gerakan lateral pada struktur tanah ditambah infiltrasi air hujan yang tinggi dalam beberapa hari terakhir. Ia pun menambahkan, intensitas hujan yang tinggi pada Jumat (12/02/2021) malam juga telah mengakibatkan terjadinya banjir bandang di Desa Sigedong dan tebing longsor yang menutup ruas jalan di Desa Bumijawa, Kecamatan Bumijawa.
Sementara itu, Kepala DPU Kabupaten Tegal Heri Suhartono saat ditemui di lokasi jalan ambles mengatakan, begitu mendapat instruksi dari Bupati Tegal, ia bersama jajarannya langsung bergerak memantau kerusakan jalan. Menurut Heri, kondisi tanah di ruas jalan ambles ini masih terus bergerak. Indikasinya, patahan jalan semakin melebar. Untuk mengatasi ini, pihaknya akan terus memantau selama satu minggu ke depan.
“Meskipun jalan ini sudah bisa dilewati, tapi warga pengendara tetap harus berhati-hati dan sabar karena perbaikan yang kami lakukan sifatnya masih darurat, masih sementara menggunakan material urugan pasir dan batu,” pesan Heri.
Heri berencana, jika kondisi tanah sudah tidak lagi bergerak, pihaknya akan mengganti urugan tersebut dengan material permanen seperti aspal dua lapis. “Seminggu ini masih kita pantau, kalau tanahnya sudah stabil, perkiraan satu minggu lagi sudah kami lapisi dengan bahan-bahan yang kuat dan permanen,” jelasnya.
Di tempat yang sama, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tegal Jaenal Dasmin menyampaikan, bagi warga masyarakat yang mendapati kondisi bencana dapat langsung menghubungi pusat dan pengendalian operasi bencana (Pusdalop) BPBD. “Kalau menemukan kondisi bencana, langsung laporkan ke layanan Pusdalop kami di nomor 085328900028 yang buka 24 jam, kami siap melayani,” terangnya. (OI)
Discussion about this post