Slawi – Bertambah dua, kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Tegal kini menjadi tiga orang. Untuk kasus kedua adalah seorang perempuan berusia 73 tahun asal Desa Karanganyar Kecamatan Dukuhturi sebagai Pasien Dalam Pengawasan (PDP) RSUD Kardinah Kota Tegal, sedangkan kasus ketiga adalah seorang laki-laki berusia 68 tahun asal Kelurahan Kagok Kecamatan Slawi yang dirawat di RS Mitra Plumbon Cirebon. Informasi tersebut disampaikan Juru Bicara Covid-19 Kabupaten Tegal dr Joko Wantoro hari Jumat (10/4) malam ini.
Joko mengungkapkan, kasus terkonfirmasi positif kedua datang sendiri ke rumah sakit pada hari Senin (6/4) lalu dengan keluhan demam, batuk dan sesak nafas. Pasien diketahui memiliki riwayat perjalanan pulang dari Jakarta tanggal 24 Maret 2020 usai menghadiri acara hajatan keluarganya. “Dari keterangan yang dihimpun petugas, pasien pulang dari Jakarta dengan menggunakan kendaraan pribadi, sehingga siapa saja yang bersamanya dalam satu mobil sedang kami lakukan tracking”, katanya.
Sementara untuk kasus terkonfirmasi positif ketiga, sebelumnya pernah menjalani perawatan di RS Mitra Keluarga Kota Tegal dan diperbolehkan pulang karena kondisinya membaik. Saat akan melakukan perjalanan ke Tangerang, yang bersangkutan mengalami sakit di Cirebon dan dirawat di RS Mitra Plumbon Kabupaten Cirebon.
Dari informasi yang diterimanya dari Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon, menyatakan jika hasil tes swab-nya positif. Sehingga untuk mencegah penularan, pihaknya pun melakukan pelacakan hingga ke keluarganya, namun tidak ketemu karena rumahnya kosong. “Sudah kami tracking, beliau adalah seorang pengusaha salah satu toko besi di Kota Slawi dan memang lebih sering berada di luar kota dan rumahnya pun sering kosong”, katanya.
Sementara menanggapi soal kasus meninggalnya salah satu warga Desa Pesayangan Kecamatan Talang di rumahnya hari Kamis (9/4) kemarin, Joko mengatakan pihaknya belum bisa mengungkap penyebabnya. Diketahui, warga yang meninggal dunia tersebut memang memiliki riwayat perjalanan dari wilayah pandemi saat mengantarkan barang ke daerah Bogor tanggal 25 Maret 2020 lalu.
Sebelum meninggal, imbuh Joko, memang sempat ditemukan gejala mirip penderita Covid-19. Sehingga di tengah situasi pandemi virus ini, pihaknya tidak mau mengambil risiko dan menerapkan tatalaksana pemulasaraan jenazah hingga pemakamannya sesuai prosedur Covid-19. “Saat pemulasaran jenazah di RSUD dr. Soeselo Slawi sudah sekaligus kita ambil sample swabnya”, ujarnya.
Meski demikian, pihaknya tidak mengklasifikasikan kasus tersebut sebagai PDP meninggal dunia karena statusnya bukan pasien rumah sakit.
Dari data perkembangan terkini kasus Covid-19 di Kabupaten Tegal yang diperbaharui pada hari Jumat (10/4) malam ini pukul 20:00, Joko menginformasikan jumlah terkonfirmasi positif ada 3 kasus, jumlah PDP asal Kabupaten Tegal yang sedang dirawat saat ini ada 11 kasus. “Sengaja dalam peta sebaran kasus tidak kita masukkan data tiga orang PDP asal Indramayu yang posisinya saat ini sedang dirawat di RS Mitra Siaga dan satu orang PDP asal Cirebon yang dirawat di RSUD dr Soeselo karena memang tidak ada rekam jejak pernah tinggal atau menetap di Kabupaten Tegal”, katanya.
Sedangkan akumulasi data PDP yang sembuh atau kondisinya membaik ada 57 orang, tidak termasuk dua orang PDP dari luar Kabupaten Tegal yang sudah pulang karena kondisinya membaik. Sementara untuk jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) yang masih dalam pengawasan tenaga kesehatan jumlahnya saat ini ada 232 orang. Adapun pelaku perjalanan yang saat ini masih dalam pemantauan jumlahnya mencapai 18.727 orang, sehingga total akumulasinya ada 22.898 orang.
Discussion about this post