Slawi – Sejumlah Agenda pembangunan pada 2021, akan dilakukan semaksimal mungkin dalam upaya pemulihan ketahanan dan kemandirian ekonomi sebagai dampak dari bencana nasional Covid-19. Hal ini disampaikan Bupati Tegal Umi Azizah saat acara Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Kabupaten Tegal dalam rangka Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2021, yang telah dilakukan secara teleconference pada Selasa (31/3) bertempat di Gedung Dadali. Musyawarah yang melibatkan sejumlah Pejabat Pemerintah, Kepala OPD dan komunitas ini, dilakukan secara terpisah dikarenakan sedang mewabahnya virus corona atau Covid-19 dan harus memanfaatkan teknologi informasi.
Pada Musrenbang ini, dalam sambutannya Umi menyampaikan, bahwa penetapan bencana Covid19 yang diterapkan sebagai bencana nasional, tentunya menimbulkan konsekuensi yang harus dipikul bersama, agar wabah virus corona yang masih menjadi fokus saat ini segera cepat tertangani. “Meskipun demikian, mudah-mudahan kondisi seperti ini tidak mengurangi esensi partisipasi public dalam proses perencanaan pembangunan daerah”.
Saat ini, masih dengan Umi, Pemerintah telah membatalkan sejumlah kegiatan pengadaan barang dan jasa yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) yang mencapai Rp. 109 miliar. Diketahui, DAK yang masih berjalan adalah dalam sektor pendidikan dan kesehatanlah yang masih berlanjut.
Tentu, dalam masalah ini, dampak yang sangat terasa adalah bagi para karyawan. Menurut informasi, sudah banyak pemutusan kerja pada 476 karyawan dan dirumahkannya 569 karyawan untuk sementara. “Saya belum tahu untuk perkembangannya hari ini, mudah-mudahan tidak ada lagi perusahaan yang mem-PHK karyawannya” harap Umi.
Kemudian, Umi juga memaparkan, bahwa arah kebijakan Pemerintah pada tahun 2021 adalah meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat dengan fokus pemberdayaan masyarakat di segala lini untuk menanggulangi kemiskinan , menciptakan kemandirian dan membuka lapangan kerja. Selebihnya, kebijakan tersebut harus didukung tata kelola kelembagaan yang baik agar pelayanan publik di sektor pendidikan, kesehatan dan sosial berjalan efektif, termasuk layanan infrstruktur dasar yang belum sepenuhnya bisa dituntaskan karena berbagai sebab.
Sejalan dengan itu, para perwakilan komunitas juga memaparkan berbagai aspirasi. Mereka berharap, usulan-usulan yang sudah diberikan dapat terealisasi untuk kedepannya, dan tentunya dapat memberikan banyak manfaat bagi masyarakat.
Menanggapi hal tersebut, Umi sangat menyambut baik dan tentunya akan memikirkan dengan baik usulan-usulan yang dipaparkan dari perwakilan komunitas. “Mall pelayanan publik yang kita bangun ini juga harus betul-betul ramah lansia, ramah anak dan juga ramah difabel tentunya” jelasnya. Oleh sebab itu, untuk mewujudkan aspirasi-aspirasi tersebut, perlu dibutuhkan komitmen dan dukungan dari seluruh masyarakat Kabupaten Tegal.
“InsyaAllah Pemerintah Kabupaten Tegal akan merespon dengan cepat, karena hak dasar warga Kabupaten Tegal harus kita penuhi bersama-sama” lanjutnya.
Kendati demikian, Kepala Badan Pengelola Pendapatan Daerah (Bapenda) Jawa Tengah Tavip Supriyanto yang mewakili Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo melalui teleconference juga menyampaikan bahwa, tahun 2021 merupkan tahun ketiga penerapan RPJ Provinsi Jawa Tengah tahun 2018-2023 yang mengarah pada kesejahteraan dan perekonomian masyarakat yang didukung penguatan Sumber Daya Manusia (SDM). Hal tersebut sejalan dengan arah pembangunan nasional sebagaimana peraturan presiden nomor 18 tahun 2020 tentang rencana pembangunan jangka menengah nasional tahun 2020-2024 dimana pembangunan SDM menjadi pembangunan prioritas mendatang.
Selain itu, ia juga memaparkan data angka kemiskinan, pengangguran, perekonomian, serta Indeks pembangunan manusia yang ada di Kabupaten Tegal. Sehingga, menurutnya, untuk kedepan masih diperlukan upaya untuk meningkatkan akses pendidikan, kesehatan, serta meningkatkan pendapatan masyarakat sebagai komponen pembangunan.
Disebutkan, ditahun 2021 pembangunan yang dilakukan di Kabupaten Tegal akan mendukung pada pencapaian beberapa indikator pembangunan Jawa Tengah. Untuk itu, diharapkan Kabupaten Tegal pada tahun 2021, dapat memenuhi target yang telah disepakati, yaitu pertumbuhan ekonomi harus berada pada 56,6 – 6,9 persen, angka kemiskinan 6,4 – 7,4 persen, IPM pada 67,91 persen dan tingkat pembangunan terbuka pada angka 7,10 – 7,20 persen.
“Untuk membantu sinergitas pembangunan Kabupaten Tegal dengan Provinsi Jawa Tengah, kami berharap dalam penulisan RKPD Kabupaten Tegal tahun 2021 agar memperhatikan capaian 2019 dan juga beberapa capaian tahun 2020 dan juga rancangan awal RKPD provinsi tahun 2021 serta kondisi aktual tahun 2020” harapnya.
Acara teresebut diakhiri dengan pengumuman juara Musrenbangcam, dimana juara pertama diberikan Kecamatan Jatinegara, juara kedua Kecamatan Pangkah dan Juara ketiga diraih oleh Kecamatan Bojong, Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Tegal Widodo Joko Mulyono.(AD)
Discussion about this post