Slawi – Jika dinilai layak, Pemerintah Kabupaten Tegal rencananya akan mendapat hibah 2.000 lampu penerangan jalan umum tenaga surya (LPJU-TS) tahun ini lengkap dengan pemasangannya. Hal ini terungkap saat Bupati Tegal Umi Azizah menerima kunjungan perwakilan PT. Jaya Terang Samudra dari Kota Tangerang di ruang kerjanya, Jumat (10/1) siang kemarin.
Perwakilan PT. Jaya Terang Samudra Fauzi mengatakan, hibah ini merupakan bagian dari Program Indonesia Terang yang digagas dan dimotori Rizayati, pemilik perusahaan properti asal Bogor. Pihaknya, lanjut Fauzi, ditunjuk oleh PT. Imza Rizki Jaya sebagai sub kontraktor pemasangan LPJU-TS di Kabupaten Tegal.
“Disini rencananya akan kami pasang dua ribu lampu, dimana titik dan ruas pemasangan mengikuti hasil pemetaan dari dinas terkait”, katanya.
Ditanya soal kompensasi, Fauzi mengatakan, tidak ada kompensasi apa pun dari Pemkab Tegal karena ini semua murni hibah dan seluruh biaya instalasi sudah termasuk di dalamnya. “Program ini tidak membebani APBD. Pemkab Tegal bersama pemangku wilayah seperti camat dan kepala desa hanya mengawal saat proses pemasangannya dan merawat serta memelihara LPJU-TS ini setelah kami serahkan”, ujarnya.
PT. Imza Rizki Jaya sendiri, tutur Fauzi, adalah perusahaan dimana Rizayati bertindak sebagai direktur utamanya. Hasil monitoring media Humas Pemkab Tegal menyebutkan, Rizayati adalah penggagas Program Indonesia Terang dan dipercaya sejumlah donatur luar negeri seperti dari China, Korea Selatan, Arab Saudi dan Dubai untuk mengelola dana hibah tersebut yang salah satu peruntukannya adalah pemasangan LPJU-TS ini.
Sementara Bupati Tegal Umi Azizah mengatakan dirinya menyambut baik rencana ini. “Kalau memang bisa teralisasi, tentu kami sangat senang karena kawasan permukiman di pedesaan menjadi lebih terang”, katanya.
Umi mengaku sangat antusias dengan Program Indonesia Terang ini sehingga pada Jumat (10/1) malam kemarin Umi dengan didampingi Sekretaris Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Tegal Uwes Qoroni dan perwakilan PT. Jaya Terang Samudra pun langsung meninjau sejumlah lokasi di wilayah selatan.
Survei awal ini, imbuh Umi, adalah untuk memberikan gambaran kepada perusahaan yang akan membantu pemasangan LPJU-TS akan kondisi medannya yang naik turun sebelum secara rinci untuk penentuan titiknya akan dikoordinasikan dengan camat dan ditindaklanjuti secara teknis oleh Dishub.
“Saya prioritaskan untuk jalur gelap yang menuju tempat-tempat wisata, kawasan pusat permukiman di pedesaan dan persimpangan”, kata Umi.
Umi menambahkan, karena faktor keamanan, LPJU-TS tidak ditempatkan pada titik yang tidak terpantau warga. “Berbeda dengan lampu dari jaringan listrik PLN, lampu solar cell ini rawan pencurian, sehingga penempatannya pun harus pas dan memungkinkan warga ikut mengawasi”, ujarnya.
Discussion about this post