Bumijawa – Program “Yuk Sekolah Maning” yang merupakan program unggulan Pemerintah Kabupaten Tegal dalam upaya meningkatkan derajat pendidikan, pada tahun 2019 ini telah berhasil mengajak 1.137 Anak Putus Sekolah (APS) untuk kembali mengenyam bangku pendidikan.
Salah satunya Sri Mulyani (14) warga Desa Buniwah, Kecamatan Bojong. Sri yang sejak kecil diasuh oleh neneknya itu hanya mampu menuntaskan pendidikan di Sekolah Dasar. Semangat Sri untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya, terhambat oleh ketiadaan biaya.
Berkat doa dan semangatnya, Sri kemudian bertemu dengan seorang tenaga pendidik, yang mengenalkan Sri pada Program “Yuh Sekolah Maning”. Melalui program ini, Sri dapat kembali bersekolah sekaligus kendala dan kesulitan yang dialaminya dapat terselesaikan.
Bupati Tegal, Umi Azizah pada Rabu (17/7) pagi, mendatangi kediaman Sri Mulyani untuk ikut serta pada acara Launching Program Penuntasan Anak Putus Sekolah Melalui Gerakan Yuh Sekolah Maning, di PKBM Tirto Aji Desa Guci, Kecamatan Bumijawa.
“Saya hanya tinggal bersama nenek, ibu saya menikah lagi dan merantau ke Aceh. Sekarang saya dapat kembali bersekolah dengan mengikuti program Yuh Sekolah Maning,” tutur Sri.
Menurut Umi, program “Yuk Sekolah Maning” menjamin keberpihakan pada peserta didik dari kalangan warga tidak mampu yang memiliki hambatan ekonomi, hambatan psikologis dan sosial hingga kendala geografis, dengan menyediakan layanan pendidikan kesetaraan melalui kejar paket.
“Karena prinsip pendidikan adalah hak asasi setiap warga negara Indonesia, termasuk hak untuk memperoleh pendidikan yang bermutu tanpa memandang status sosial, status ekonomi, agama, suku, etnis dan gender. Inilah pendidikan inklusi, pendidikan untuk semua sebagai landasan gerakan yuh sekolah maning,” kata Umi.
Dengan adanya program ini, Umi berharap dapat membuka akses pemerataan kesempatan pendidikan seluas-luasnya. Sekaligus upaya komitmen Pemkab Tegal dalam melaksanakan pendidikan sampai tuntas.
Ditempat yang sama, pada acara Launching Program Yuh Sekolah Maning, Kabid Pembinaan Paudni Dikbud Kabupaten Tegal, Agus Budiyono menjelaskan dari total 1.137 APS terdiri dari 341 anak masuk program paket A dan sisanya 798 mengejar paket B.
“Mereka masuk sekolah di lembaga nonformal dan informal seperti SKB SPNF Negeri dan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat atau PKBM yang ada di Kabupaten Tegal,” terang Agus.
Discussion about this post