Kramat – Gerai perpustakaan digital yang digagas oleh Sekretaris Lurah Dampyak, Kasnawi diresmikan oleh Wakil Bupati Tegal, Sabilillah Ardie. Peresmian gerai perpustakaan digital ini dibarengi dengan peresmian ruang pelayanan publik di Kantor Kelurahan Dampyak, Kramat.
Ardie menyambut baik dengan adanya gerai perpustakaan digital ini, mengingat kecenderungan masyarakat dalam membaca teks secara elektronik terus meningkat. Inovasi ini adalah langkah strategis dalam menjawab tantangan di era digital.
“Sehingga kedepannya masyarakat kita menjadi paham dan mengerti apa itu digital library , e-library dan virtual library dengan katalog e-booksnya,” kata Ardie, Jumat (10/5) pagi.
Dengan pelayanan publik yang baik, serta diimbangi fasilitas yang mumpuni seperti adanya perpustakaan digital, Ardie berharap dapat menjadi inspirasi kantor kelurahan atau kantor desa lainnya. Supaya dapat berbenah, menggeser stigma publik akan gambaran kantor pemerintahan yang terkesan tidak rapi, tidak tertata, pelayanan pegawainya tidak ramah serta adanya pungli.
“Semoga kantor pelayanan publik dapat meningkatkan kinerja aparatur Pemerintah Kelurahan Dampyak dalam melayani warganya dengan indikasi meningkatnya kepuasan masyarakat. Dari yang saat ini 75 persen di tahun 2024 bisa menjadi 86,2 persen,” pungkasnya.
Ditanya soal inovasinya, Sekretaris Lurah Dampyak, Kasnawi menyampaikan bahwa selama ini dirinya mengamati para pengunjung kelurahan dalam mengurus pelayanan administrasi cenderung menggunakan gadget. Padahal, menurut Kasnawi di kantor kelurahan telah menyediakan beberapa buku, koran maupun majalah.
“Hal ini menginspirasi saya untuk bisa menghadirkan gerai perpustakaan digital, dimana penempatannya disatukan dengan ruang pelayanan publik. Agar dapat dimanfaatkan oleh masyarakat yang sedang menunggu terkait pengurusan administrasi. Selain ada gerai perpustakaan digital, kantor kami juga tersedia ruang laktasi untuk ibu menyusui,” jelas Awi.
Selain itu, dalam mengukur tingkat kepuasan pelayanan di pemerintah desa, Awi mengungkapkan telah disiapkannya tolak ukur kepuasan publik. Sehingga, usai mengurus administrasi, masyarakat dapat memberikan penilaian langsung untuk pemerintah desa.
“Kami telah siapkan empat kriteria, diantaranya sangat puas, puas, kurang puas dan tidak puas. Dari penilaian ini bisa menjadi bahan evaluasi kami dalam melayani masyarakat,” imbuhnya.
Discussion about this post