Presiden RI Joko Widodo dalam kunjungan kerjanya hari ini (15/1) di Kabupaten Tegal membagikan 4.999 sertipikat tanah kepada warga masyarakat Kabupaten Tegal, Brebes, Kota Tegal dan Pemalang. Pembagian sertipikat ini merupakan agenda program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) atau Proyek Operasi Nasional Agraria (Prona) untuk memenuhi hak dasar rakyat dibidang pertanahan. Lewat sambutannya, Jokowi mengatakan di Indonesia harusnya ada 126 juta sertifikat tanah, tapi nyatanya sampai dengan akhir tahun 2014 baru ada 46 juta sertipikat sehingga masih ada kekurangan 86 juta sertipikat tanah yang belum dimiliki warga.
Untuk itu, melalui Prona, Jokowi akan mempercepat penuntasan kepemilikan sertipikat ini. “Jika sebelumnya BPN hanya mengeluarkan sertipikat rata-rata 500 ribu pertahun, maka mulai tahun 2015 minimal ada 5 juta sertipikat harus keluar dari kantor-kantor BPN di seluruh tanah air”, katanya. Jokowi mentargetkan 7 juta sertipikat akan dikeluarkan tahun 2017 ini dan tahun 2018 meningkat menjadi 9 juta sertipikat.
Dengan memiliki sertipikat, berarti warga sudah mengantongi tanda bukti hak hukum atas kepemilikan tanah. Hal ini penting untuk menghindari terjadinya konflik tanah. Usai serahkan sertipikat tanah secara simbolis kepada 12 orang perwakilan warga, Jokowi berpesan agar bijak dalam menggunakannya. “Jika akan diagunkan untuk akses pinjaman ke bank, gunakan seluruhnya untuk modal kerja, modal investasi. Jangan untuk belanja konsumtif seperti beli sepeda motor, beli mobil”, katanya.
Jokowi titip pesan agar tidak tergiur iming-iming bunga murah, harus dihitung benar kemampuannya untuk mengangsur. “Jika ada keuntungan, ditabung, baru silahkan beli motor atau beli mobil dari hasil menabung, bukan dari pinjaman”, katanya.
Jokowi menyinggung perlunya menjaga kerukunan antar warga pada pelaksanaan Pilkada serentak di 171 provinsi, kabupaten dan kota dalam waktu dekat ini. Mengutip sambutan Bupati Tegal Enthus Susmono sebelumnya, Jokowi menegaskan beda pilihan politik tidak mengapa, yang penting tidak sampai merusak persaudaraan. “Beda pilihan tidak apa-apa, tapi ojo ngrusak paseduluran”, katanya.
Diakhir pengarahannya, seperti biasa Jokowi membagikan sepeda angin kepada warga yang hadir dan berhasil menjawab pertanyaannya. Pada kesempatan tersebut, tiga hadiah sepeda diberikan antara lain kepada ibu Yayah dari Sitanggal Brebes, ibu Fatimah yang juga dari Brebes dan ibu Sunipah dari Kabupaten Tegal karena berhasil menjawab tantangan Jokowi menyanyikan tembang Turun Sintren, sebuah tembang tradisional khas Kabupaten Tegal yang biasa dibawakan saat pertunjukan seni tari sintren.
Discussion about this post